Korban Penculikan di Sorong Ditemukan

Fatayat NU dan HWDI Papua Barat Daya: Usut Tuntas dan Adili Pelaku Kekerasan terhadap Ulfa Tamima

Ketua PW Fatayat NU Papua Barat Daya, Siti Syamsiah mengatakan, bahwa kedatangan mereka bertujuan memberikan dukungan moril kepada Ulfa Tamima.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
JENGUK KORBAN - Pengurus Wilayah Fatayat Nahdatul Ulama (PW NU) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Papua Barat Daya mendesak pihak kepolisian agar mengusut kasus Ulfa Tamima yang diculik dan disetubuhi di Kota Sorong, Rabu (19/2/2025).(tribunsorong.com/safwan) 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (PW NU) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Papua Barat Daya mendesak pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus penculikan dan pemerkosaan yang menimpa Ulfa Tamima di Kota Sorong.

Desakan ini disampaikan oleh aktivis Fatayat NU dan HWDI saat menjenguk Ulfa Tamima di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hilang Selama Sepekan, Ulfa Tamima Ditemukan di Semak-Semak Bukit Belagri Sorong

Ketua PW Fatayat NU Papua Barat Daya, Siti Syamsiah mengatakan, bahwa kedatangan mereka bertujuan memberikan dukungan moril kepada Ulfa Tamima.

"Kami membaca dan melihat pemberitaan mengenai kasus ini, dan kisah Ulfa Tamima sangat dramatis. Kami merasa prihatin dan terpanggil untuk turut mengawal proses hukum hingga tuntas," ujar Siti kepada awak media, Rabu (19/2/2025).

Sebagai sesama perempuan, lanjutnya, sudah sepantasnya untuk bersama-sama memperjuangkan keadilan bagi korban.

Terutama karena Ulfa Tamima juga merupakan penyandang disabilitas yang rentan menjadi korban kekerasan.

Baca juga: UPDATE Penculikan Wanita Disabilitas di Sorong, Pilu Keluarga Lihat Kondisi Ulfa Tamima Mengenaskan

Fatayat NU sendiri berkomitmen memberikan dukungan melalui Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) Papua Barat Daya

“Kami berencana membuka donasi untuk membantu biaya pengobatan dan pemulihan Ulfa,” katanya.

Sementara itu, Ketua HWDI Papua Barat Daya, Pariyem menegaskan, bahwa keadilan harus ditegakkan agar para penyandang disabilitas merasa aman dalam menjalani kehidupan.

"Dengan kasus ini, saya bisa merasakan apa yang dialami Ulfa. Kami meminta polisi untuk memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku agar ada efek jera," tegasnya.

Baca juga: Kasus Penculikan dan Persetubuhan Ulfa Tamima Berlanjut di Polresta Sorong Kota

HWDI Papua Barat Daya berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga pelaku mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya.

Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya perlindungan terhadap perempuan, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan. 

“Semua elemen masyarakat diharapkan turut serta dalam mengawal keadilan bagi korban,” katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved