Nyepi 2025
Mengiringi Nyepi, Pawai Ogoh-Ogoh di Sorong Jadi Wujud Kearifan Lokal yang Hidup
Suasana meriah menyelimuti Jalur Bali, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, saat Pawai Ogoh-Ogoh digelar, pada Jumat (28/3/2025) sore.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Suasana meriah menyelimuti Jalur Bali, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, saat Pawai Ogoh-Ogoh digelar, pada Jumat (28/3/2025) sore.
Festival ini menjadi bagian dari perayaan Hari Raya Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1947/2025, yang disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat.
Baca juga: TNI-Polri dan Pemda Papua Barat Daya Gelar Apel Jelang Nyepi dan Idulfitri 1446 H
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Sorong Johny Kamuru, Wakil Bupati Sutejo, Dandim 1802 Sorong Letkol Czi Angga Wijaya, Kepala Distrik Aimas, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Johny Kamuru mengungkapkan, bahwa Pawai Ogoh-Ogoh bukan sekadar tradisi, tetapi juga momen penuh makna bagi umat Hindu dalam menyambut keheningan Nyepi.
“Setiap Ogoh-Ogoh yang ditampilkan adalah wujud kreativitas, kerja keras, dan kebersamaan umat Hindu dalam menjaga tradisi turun-temurun,” ujar Johny Kamuru kepada TribunSorong.com.
Ia menambahkan, melalui pawai ini, umat Hindu di Kabupaten Sorong membuktikan komitmen mereka dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh leluhur.
Lebih dari sekadar ritual keagamaan, keberagaman bentuk dan desain Ogoh-Ogoh yang diarak juga menjadi cerminan kekayaan budaya Indonesia.
Baca juga: Sambut Hari Nyepi, Karyawan Hotel Vega Kota Sorong Rangkai Ogoh-ogoh dari Bahan Tradisional
Kreativitas dalam pembuatan Ogoh-Ogoh menunjukkan betapa beragam dan indahnya warisan budaya yang dimiliki umat Hindu.
“Ini tidak hanya memperkuat identitas keagamaan, tetapi juga memperkaya keberagaman budaya di Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Dua Ogoh-ogoh Diarak Keliling Aimas
Ia bilang, Hari Raya Nyepi sendiri merupakan waktu bagi umat Hindu untuk melakukan introspeksi diri dalam keheningan.
Tradisi ini mengajarkan pentingnya memurnikan pikiran, hati, dan jiwa, serta menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan negatif.
“Ogoh-Ogoh yang diarak sebelum Nyepi melambangkan pengusiran roh jahat dan proses pembersihan diri, sehingga umat Hindu dapat menyambut Tahun Baru Saka dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang,” jelas Johny Kamuru.
Baca juga: Jelang Hari Raya Nyepi 2023, Ogoh-ogoh Setinggi Empat Meter di Kota Sorong Digigit Ikan
Dengan semangat kebersamaan dan toleransi yang tinggi, Pawai Ogoh-Ogoh di Kabupaten Sorong tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga ajang budaya yang mempererat persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
20 Twibbon Hari Raya Nyepi 2025 Cocok Diposting di Media Sosial, Jadikan Momen Makin Bermakna |
![]() |
---|
25 Ucapan Nyepi dalam Bahasa Inggris Penuh Makna, Sampaikan Harapan Baik dan Doa |
![]() |
---|
40 Link Gambar Ucapan Hari Raya Nyepi 2025, Desain Menarik dan Pernuh Makna |
![]() |
---|
15 Ucapan Hari Raya Nyepi dalam Bahasa Bali dan Indonesia, Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.