Sinergi Pemkot dan Pemprov Papua Barat Daya, Atasi Banjir Lewat Normalisasi Sungai 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Wali Kota Sorong Septinus Lobat bersama Wakil Wali Kota Anshar Karim dan jajaran dinas terkait turun langsung meninjau kondisi Kali Klagison di kawasan PLTD, Kelurahan Klasaman, Distrik Klaurung, pada Kamis (27/3/2025) pagi. 

Baca juga: Rician Harga Bumbu Dapur di Pasar Remu Sorong Jelang Idulfitri 1446 H

Langkah ini menjadi bagian dari upaya percepatan penanggulangan banjir yang kerap melanda Kota Sorong.

Peninjauan ini merupakan bentuk sinergi antara Pemkot Sorong dan Pemprov Papua Barat Daya dalam proyek normalisasi sungai. 

Baca juga: Guru Asal NTT Tewas Diserang KKB di Yahukimo, IPPM Kota Sorong Desak Prabowo Bertindak

Saat ini, pengerjaan normalisasi Kali Klagison sudah mencapai 70 persen.

Namun masih ada kendala, seperti pagar rusak di depan PLTD Klasaman berpotensi menghambat kelancaran program tersebut.

Wali Kota Sorong Septinus Lobat menegaskan, bahwa setiap kali hujan deras wilayah dari KM 8 hingga KM 12 kerap terdampak banjir akibat luapan Kali Klagison. 

Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah cepat dengan melakukan pengerukan sungai dan perbaikan saluran air.

"Normalisasi Kali Klagison menjadi prioritas utama kami. Ini bagian dari program 100 hari kerja untuk mengurangi risiko banjir, terutama dari ujung Bandara DEO Sorong hingga Kampung Bugis," ujar Lobat.

Baca juga: Disdukcapil Kota Sorong Gelar Bimtek Pendataan OAP, Anshar: Penting untuk Kebijakan Afirmasi

Selain normalisasi kali, jelas dia, Pemkot Sorong juga tengah mengerjakan pergeseran dan pengerukan saluran air di sepanjang jalur Ruko Yupiter hingga lampu merah KM 10. 

Dengan langkah ini, diharapkan aliran air ke Sungai Klasaman menjadi lebih lancar, sehingga risiko banjir dapat ditekan.

Ia meminta warga yang tinggal di bantaran sungai serta pemilik kantor swasta atau BUMN/BUMD yang berdiri di sekitar aliran kali untuk memahami pentingnya normalisasi sungai.

"Kami perlu kerja sama agar air dapat mengalir dengan lancar. Jangan sampai pembangunan rumah atau kantor justru mempersempit jalur air, yang akhirnya menyebabkan banjir," tegasnya.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk bersabar dan memberi kesempatan kepada pemerintah dalam menjalankan program-program perbaikan kota. 

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pemprov Papua Barat Daya dan Balai Wilayah Sungai, ia optimistis masalah banjir di Sorong bisa teratasi dalam lima tahun ke depan. (tribunsorong.com/angela cindy)