Stunting Kabupaten Sorong
Pemkab Sorong Perkuat Program Penanganan Stunting, Lintas Perangkat Daerah Turut Terlibat
Menurut Ferry, selain mengikuti program pusat, Pemkab Sorong juga menerapkan kebijakan lokal yang disesuaikan dengan kondisi wilayah.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadis P2KBP3A) Kabupaten Sorong Ferry Fatem menegaskan, bahwa penanganan stunting merupakan program nasional yang dilaksanakan dari pusat hingga ke daerah, termasuk Kabupaten Sorong.
Baca juga: Stunting dan Pernikahan Dini: Dua Masalah, Satu Solusi
Menurut Ferry, selain mengikuti program pusat, Pemkab Sorong juga menerapkan kebijakan lokal yang disesuaikan dengan kondisi wilayah.
"Program dari pusat tetap kami jalankan, tapi ada penyesuaian di lapangan sesuai arahan pimpinan daerah," ujarnya kepada TribunSorong.com, Senin (28/4/2025).
Baca juga: Wakil Bupati Sorong Selatan Minta PKK Berperan Aktif soal Stunting dan Ketahanan Pangan
Terkait prevalensi stunting tahun 2024, Ferry mengungkapkan pihaknya masih menunggu data resmi dari Kementerian Kesehatan.
"Data itu penting untuk menentukan langkah strategis ke depan," katanya.
Ia menambahkan, penanganan stunting di Sorong melibatkan banyak pihak, termasuk perangkat daerah seperti Dinas PUPR, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, dan Dinas Kesehatan.
"Stunting bukan sekadar soal makan, tetapi juga tentang lingkungan sehat, sanitasi layak, dan akses layanan kesehatan," jelas Ferry.
Baca juga: TP PKK Kabupaten Sorong Siap Berkolaborasi Tekan Angka Stunting
Ferry juga mengakui adanya keterlambatan pelaksanaan program 2025 akibat baru diterimanya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Namun, ia memastikan kegiatan akan mulai berjalan awal Mei 2025.
Baca juga: TP PKK dan Tim Posyandu Dilantik, Gubernur Elisa Kambu Minta Perangi Stunting dan Kemiskinan
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pencegahan pernikahan usia dini.
"Pernikahan muda meningkatkan risiko stunting karena pasangan belum siap secara ekonomi dan fisik," terangnya.
Baca juga: Pemkot Sorong Fokus Turunkan Angka Stunting Lewat Program Makan Bergizi Gratis
Ferry berharap kerja sama lintas sektor, termasuk dengan TNI/Polri, perusahaan swasta, dan mitra pembangunan seperti PCNU, semakin diperkuat untuk menekan angka stunting.
"Kita ingin memastikan generasi kita tumbuh sehat, cerdas, dan kuat," tutup Ferry. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Persetujuan LKPj Bupati Sorong 2024 Menunggu Sidang DPRK |
![]() |
---|
Pelatihan Pencegahan Perkawinan Anak Digelar di Kabupaten Sorong |
![]() |
---|
Pengendara Motor Tabrak Pembatas Jalan di Aimas Kabupaten Sorong, Kendaraan Rusak Berat |
![]() |
---|
Daftar Tunggu Haji Kabupaten Sorong Capai 18 Tahun, Cuma 73 Jemaah Berangkat Per Tahun |
![]() |
---|
Pengurus PMTI Kabupaten Sorong Dilantik, Gubernur Pertegas Keberadaan Tongkonan dan Filosofi Toraja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.