Rekonstruksi Ulang Pembunuhan Kesya

Proses Hukum Kasus Pembunuhan Kesya Lestaluhu Terus Berlanjut, Sidang Masih Tunggu Kepastian Lokasi

Rekonstruksi ulang peristiwa berdarah tersebut telah dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP), pada Kamis 27 Februari 2025. 

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Kolase oknum TNI AL pelaku pembunuhan Kesya Lestaluhu di Pantai Saoka, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Proses hukum kasus tragis pembunuhan Kesya Lestaluhu yang terjadi di kawasan Pantai Saoka, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya terus berlanjut dan menjadi sorotan publik.

Baca juga: 29 Personel Polresta Sorong Kota Terima Penghargaan Atas Pengungkapan Kasus, Temasuk Kasus Kesya

Rekonstruksi ulang peristiwa berdarah tersebut telah dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP), pada Kamis 27 Februari 2025. 

Rekonstruksi ini menjadi bagian penting dalam mengungkap secara utuh kronologi serta peran para tersangka.

Baca juga: HP Kesya Lestaluhu Diperiksa Labfor Polda Papua, Apa Isi Percakapannya?

Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal XIV Sorong Letnan Kolonel Laut (PM) Dian Sumpena mengungkapkan, bahwa seluruh berkas perkara termasuk hasil pemeriksaan handphone milik korban telah rampung diperiksa.

"Semua berkas perkara, termasuk data dari HP almarhumah Kesya Lestaluhu, sudah kami periksa dengan teliti," ujar Dian kepada TribunSorong.com, Selasa (20/5/2025).

Saat ini, tim dari Oditurat Militer IV-21 Manokwari tengah menunggu kepastian lokasi pelaksanaan persidangan. 

Mahkamah Militer (Mahmil) Jayapura menjadi opsi utama, namun Sorong juga dipertimbangkan sebagai lokasi alternatif.

"Kami masih menunggu keputusan akhir, apakah sidang akan digelar di Jayapura atau Sorong. Ini membutuhkan pertimbangan matang, khususnya terkait efisiensi anggaran," jelas Dian.

Baca juga: Sidang Makin Dekat! Kasus Pembunuhan Kesya Lestaluhu Masuk Tahap Krusial

Ia menambahkan, jika sidang diputuskan berlangsung di Jayapura, maka biaya logistik seperti transportasi dan akomodasi untuk saksi serta tersangka akan meningkat tajam. 

Oleh karena itu, pelaksanaan sidang di Sorong menjadi opsi realistis dari sisi pembiayaan.

"Kami semua menunggu proses persidangan berjalan secara terbuka. Untuk saat ini, saya belum bisa mengungkapkan fakta-fakta terbaru dalam kasus ini," tandasnya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved