Pendidikan di Kabupaten Sorong
Siswa MA Garubah Sorong Sambangi Lahan Petani, Belajar Cara Bercocok Tanam sekaligus Potensi Ekonomi
Siswa Madrasah Aliyah (MA) Garubah, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya mengikuti educational and economic study tour.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, AIMASĀ - Siswa Madrasah Aliyah (MA) Garubah, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya mengikuti educational and economic study tour ke lahan pertanian milik Hauzin Cahaya Tani di Kampung Wariyau, Distrik Klamono pada Sabtu, (25/5/2025).
Hauzin yang juga menjabat sebagai Bendahara Komoditi Petani Milenial Kabupaten Sorong mengatakan, kunjungan para siswa bertujuan mempelajari cara bercocok tanam yang benar sekaligus memahami potensi ekonomi di sektor pertanian.
"Sebanyak sembilan siswa mengikuti kegiatan. Saya yang memberikan arahan kepada mereka," ujarnya kepada TribunSorong.com, Minggu (25/5/2025).
Baca juga: SMA Averos Sorong Terpilih sebagai Sekolah Garuda Transformasi, Siap Cetak Generasi Unggul Papua
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini penting untuk memperkenalkan dunia pertanian sejak dini kepada generasi muda.
Selain menambah ilmu, program juga memberi motivasi kepada siswa ketika melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berkaca pada pencapaian pelaku usaha di bidang pertanian.
Baca juga: Plt Rektor UNBN Sorong Dukung Program Pendidikan Gratis Pemprov Papua Barat Daya
Dalam kesempatan itu, Hauzin juga memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai unsur mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman, seperti tomat, cabai, dan ubi.
"Saya jelaskan kepada mereka unsur hara yang diperlukan tanaman, kendala dalam bertani, tantangan yang dihadapi, serta bagaimana proses pemasaran hasil panen," kata Hauzin.
Menurutnya, konsep pertanian yang diterapkan adalah semi organik memanfaatkan limbah dari lingkungan sekitar di Kampung Wariyau sebagai bahan pupuk organik, namun separuhnya masih menggunakan pupuk kimia pabrikan.
Hauzin juga berpesan agar para petani tidak sepenuhnya meninggalkan penggunaan pupuk organik.
Baca juga: Program Sekolah Gratis di Papua Barat Daya, Anggota DPRP: Jangan Cuma Semboyan, Realisasi Nol
Menurutnya, pupuk kimia memang dapat meningkatkan hasil, tetapi meninggalkan residu yang hanya bertahan satu tahun.
Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik tetap penting untuk menjaga keberlanjutan lahan.
Baca juga: Kebijakan Sekolah Gratis di Kota Sorong Menyasar Sekolah Kemenag? Ini Tanggapan Resminya
Selain itu, Hauzin menekankan pentingnya kecerdasan dalam melihat dan memanfaatkan limbah-limbah di sekitar sebagai sumber daya pertanian.
"Jangan pernah bosan untuk belajar," kata Hauzin. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Penjelasan SPPG Klamalu Kabupaten Sorong soal Program MBG Setop Sementara |
![]() |
---|
MAPABA 2025 PMII Kabupaten Sorong , Cetak Kader-kader Muda Berkarakter Islam dan Kebangsaan |
![]() |
---|
1.800 Anak TK se-Kabupaten Sorong Meriahkan Wonderland Budaya HUT Ke-75 IGTKI-PGRI |
![]() |
---|
31 Siswa SMKS Kabupaten Sorong Lulus dan Jalani Sumpah Profesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.