Poltekkes Kemenkes Sorong

Tambah Wawasan saat Temani Anak Sunat, Poltekkes Sorong Berbagi Tips Rawat Luka dan Redakan Trauma

Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong Butet Agustarika turut menjadi narasumber yang membawakan materi tentang tips penanganan anak setelah disunat.

Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ALDY TAMNGE
TALK SHOW KESEHATAN - Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Butet Agustarika (batik cokelat) menjadi narasumber dalam Talk Show Kesehatan bertema “Temani Anak Sunat, Tambah Wawasan Sehat”, Minggu (22/6/2025). Kegiatan yang berlangsung di sebuah hotel di Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya tesebut merupakan rangkaian program Khitanan Ceria yang berkolaborasi dengan Klinik Zcycare Organizer. 

Mereka punya daya tahan nyeri yang tidak sama, ada anak 10 tahun yang lebih tahan nyeri dibanding anak usia 12 tahun.

"Jadi, jangan pernah membandingkan anak kita dengan anak lain," katanya.

Butet mengajak para orang tua agar menggunakan pendekatan yang penuh kasih dalam mendampingi anak yang baru saja disunat.

Beri pelukan, karena tubuh akan mengeluarkan hormon oksitosin yang memicu keluarnya endorfin, sehingga bisa membantu meredakan rasa sakit yang dirasakan anak. 

Baca juga: Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong Lantik Wakil Direktur, Ini Pesan Penting Butet Agustarika

Melalui pendekatan yang empatik, penuh kasih sayang, dan tanpa membandingkan, proses penyembuhan luka sunat pada anak diyakini akan lebih cepat dan tanpa trauma berkepanjangan.

"Para ibu punya naluri luar biasa untuk memeluk, menenangkan, dan mendampingi anak-anaknya melewati masa sulit. Itu sangat penting dalam proses pemulihan mereka,” ucap Butet.

Metode sunat

Pemateri kedua Muhammad Syahrul Abidin, menjelaskan mengenai perawatan luka setelah sunat yang tidak bisa disamaratakan karena tergantung pada metode yang digunakan.

Ia pun memfokuskan pembahasan pada dua metode yang umum, yakni sunat laser dan sunat ring.

Menurut Syahrul, sunat laser merupakan metode modern yang meminimalkan perdarahan dan mempercepat proses penyembuhan.

Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Door to Door di Maybrat Papua Barat Daya

Prosedurnya menggunakan alat laser sebagai pengganti pisau atau gunting konvensional.

"Laser bekerja sekali tekan langsung potong tanpa banyak perdarahan. Setelah itu, pembuluh darah penting tetap dijahit untuk mencegah perdarahan di kemudian hari," kata Syahrul.

Syahrul juga menjelaskan perbedaan metode sunat ring, di mana alat berbentuk cincin dipasang di ujung kemaluan.

Ring akan menempel dan kemudian lepas secara alami  dalam waktu sekitar 5-7 hari

"Untuk mempercepat proses, anak boleh mandi atau bahkan berenang di pantai, asalkan setelah itu dibersihkan kembali dengan antiseptik," kata Syahrul.

Baca juga: RSUD Sele Be Solu Sorong Siap-siap Buka Layanan Hemodialisa alias Cuci Darah, PERNEFRI Visitasi Awal

Ia menegaskan, perawatan luka pasca sunat baik metode laser maupun ring membutuhkan ketenangan, ketelitian, dan komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak medis.

Halaman
123
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved