Petugas Kebersihan Kota Sorong
Nasib 121 Pahlawan Kebersihan Kota Sorong, Sejak Akhir Juni Alami Kegelisahan
Meski belum mencukupi memenuhi kebutuhan rumah tangga, upah tersebut tetap diharapkan.
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sebanyak 121 pekerja kebersihan di Kota Sorong, Papua Barat Daya termasuk driver, helper, mekanik, dan mandor kini terancam pencopotan tugas secara tiba-tiba.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Arak Jenazah ke Kantor Wali Kota Sorong, Polisi Tangkap Pelaku
Salah satu helper, Saverius Kewoi (44) menyatakan, bahwa para pekerja beberapa waktu lalu diminta oleh pihak manajemen menempatkan seluruh armada operasional ke dalam gudang.
“Kami diperintahkan begitu, dan sejak itu kami dirumahkan tanpa kejelasan. Kami tidak tahu apakah akan dipanggil kembali atau justru dipecat,” ujarnya kepada TribunSorong.com, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Berlubang Dekat Kantor Gubernur Papua Barat Daya dan Wali Kota Sorong
Sejak bergabung pada 2013, Saverius selalu bekerja profesional demi memberi nafkah bagi keluarga.
Dulu, ia hanya menerima gaji ratusan ribu rupiah, kini berkisar Rp3 juta per bulan.
Baca juga: Perangkat Daerah Kota Sorong Harus Setor Data Pekan Depan, Dorong Percepatan PSN di Daerah
Meski belum mencukupi memenuhi kebutuhan rumah tangga, upah tersebut tetap diharapkan.
“Kerja saya sebagai helper selalu total, bahkan kami kini sudah mendapat kartu BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Saverius sangat terpukul karena pemutusan kerja ini terjadi tanpa alasan jelas.
Menurutnya, selama ini, perpindahan kepemimpinan di dinas kebersihan tak pernah mempengaruhi status pekerjaan para karyawan.
Baca juga: Taman Sorong City Malah Jadi TPS Dadakan, Wajah Kota Sorong jadi Buruk
Namun, sejak 30 Juni lalu ia dan rekan-rekannya tiba-tiba istirahat sementara waktu menanti kepastian.
“Kami berharap masalah ini segera selesai agar bisa kembali bekerja seperti semula,” harapnya.
Sama halnya Kokor Wuitimur (38) driver truk kebersihan juga merasakan tekanan besar.
“Kami yang tadinya semangat kerja, kini justru bingung cari pekerjaan alternatif. Banyak dari kami punya cicilan, sekolah anak, hingga kebutuhan rumah tangga yang mendesak,” ungkapnya.
Kokor menambahkan, profesinya selama ini menjadi sandaran utama untuk menjaga agar asap dapur tetap mengepul.
Kini, ia dan rekan-rekannya menghadapi dilema berat apakah tetap menunggu kepastian atau mencari pekerjaan lain demi kelangsungan hidup keluarga.
Baca juga: Ingat 10 Unit Bus Terbakar di Kota Sorong, Penyelidikan Belum Jelas Bangkai Bus Dijual ke Pengepul
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20250610_pETUGAS-KEBERSIHAN-KOTA-SORONG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.