Pertanian Sorong
40 Kelompok Tani di Kabupaten Sorong Ikuti Pelatihan Penguatan Kelembagaan, Prioritaskan Petani OAP
Sebanyak 40 peserta dari enam distrik Mariat, Aimas, Salawati, Klamono, dan Makbon ikut serta.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong menggelar kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani tingkat kecamatan dan desa (distik dan kampung) se-Kabupaten Sorong, Selasa (15/7/2025) di Aimas Hotel, Papua Barat Daya.
Baca juga: Kominfo Kabupaten Sorong Berbenah, Perkuat Peran Staf Sebagai Penyampai Informasi
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Magriet BH Nauw menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberi pemahaman kepada kelompok tani tentang pentingnya kelembagaan yang sah dan memiliki struktur organisasi yang jelas.
“Masih banyak kelompok tani yang mengajukan bantuan tanpa kelembagaan yang resmi. Lewat sosialisasi ini, kami ingin mereka memahami pentingnya pembentukan kelompok, struktur organisasi, dan manfaatnya ke depan,” ujarnya.
Baca juga: Bimtek Pengelolaan Arsip Dinamis, Wabup Sorong Tekankan Tata Kelola Pemerintahan Profesional
Sebanyak 40 peserta dari enam distrik Mariat, Aimas, Salawati, Klamono, dan Makbon ikut serta.
Mereka merupakan perwakilan kelompok yang sebelumnya telah dibina oleh dinas.
“Kegiatan ini sudah dua kali kami gelar dalam dua tahun terakhir sebagai bagian dari pembinaan agar kelompok tani tertib administrasi dan kuat secara kelembagaan,” tambah Magriet.
Ia juga menyoroti rendahnya kesadaran petani dalam membentuk kelompok secara serius. Banyak yang hanya dibentuk untuk kebutuhan program bantuan tanpa rencana matang.
“Kelompok harus dibangun untuk usaha bersama yang berkelanjutan, bukan sekadar demi bantuan,” tegasnya.
Baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Sorong Turun Jadi 17 Persen, Lebih Rendah dari Rata-Rata Nasional
Ketua Panitia kegiatan Septinus Lobat menambahkan, kelembagaan kelompok tani harus tercatat dalam aplikasi SIMLUHTAN Kementerian Pertanian sebagai syarat akses bantuan pemerintah.
“Saat ini ada sekitar 500 kelompok tani di Sorong, namun yang aktif hanya 300, dan hanya 100 kelompok tergolong OAP (Orang Asli Papua),” ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Sorong Gelar Aksi Konvergensi Stunting, Prevalensi Turun jadi 25,1 Persen
Ia menegaskan kegiatan ini menggunakan dana Otsus, sehingga diprioritaskan untuk peternak OAP.
Menurutnya, mereka perlu dibina agar mampu bersaing secara sehat dan mandiri.
“Peternak OAP punya potensi besar. Banyak yang sudah berhasil mengelola usaha ternak secara mandiri,” tutup Septinus. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.