Jalan Utama Sorong Diblokade

Warga Tertembak saat Demo di Sorong, Keluarga Ungkap Kronologis dan Kondisi Luka: Salah Sasaran

Kristian Tiba (53), mertua korban mengungkap fakta kronologi kejadian yang menimpa sang menantu.

|
Penulis: Safwan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
LAPORAN POLISI - Keluarga Maikel Welerubun, korban penembakan membuat laporan polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Sorong Kota, Kamis (28/8/2025). Pihak keluarga meyakini Maikel merupakan korban salah sasaran saat terjadi unjuk rasa memprotes pemindahan empat tahanan politik (tapol) Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (27/8/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Seorang warga menjadi korban penembakan pada unjuk rasa memprotes pemindahan empat tahanan politik (tapol) Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (27/8/2025).

Maikel Welerubun (22) disebut tertembak pada saat bentrok antara massa dengan aparat di Kompleks Yohan, Jalan Ahmad Yani, namun faktanya peristiwa nahas terjadi di sekitar kantor Distrik Sorong Manoi, Jalan Jenderal Sudriman.

Baca juga: Kodim 1802/Sorong Gelar Patroli, Prajurit TNI Bersihkan Material Sisa Blokade Aksi Demo

Kristian Tiba (53), mertua korban mengungkap fakta kronologi kejadian yang menimpa sang menantu.

"Pagi itu Maikel mau ngojek buat cari uang susu anaknya, tapi istri saya bilang ada demo," ujarnya kepada TribunSorong.com, Kamis (28/8/2025).

Maikel kemudian berjalan kaki guna melihat situasi di Jalan Jenderal Sudirman yang mana massa berunjuk rasa di dekat kantor Kejaksaan Negeri Sorong.

"Bapa dapat kabar dia tertembak, padahal tujuannya bukan demo. Dia di depan kantor distrik, massa ribut di kantor kejaksaan," kata Kristian.

Baca juga: 17 Orang Ditangkap saat Demo NFRPB di Sorong, Koalisi Advokat HAM Papua Beri Pendampingan

Ia menyebut menantunya luka tembak di lengan kiri tembus ke dada.

Maikel selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas Malawei sebelum dirujuk ke RSUD Sele Be Solu.

Korban kemudian dioperasi karena serpihan proyektil melukai organ dalam.

"Hasil rontgen terdapat organ rusak, saraf lengan kiri, usus, limfa, hingga paru-paru," kata Kristian.

Ia memastikan sang menantu merupakan korban salah sasaran, sebab bukan bagian dari massa aksi.

Oleh karena itu persoalan harus diungkap agar oknum pelaku yang mengeluarkan tembakan menggunakan peluru tajam diproses sesuai prosedur hukum.

Laporan polisi

Keluarga Maikel Welerubun membuat laporan polisi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Sorong Kota atas musibah yang menimpa.

"Kami minta polisi ungkap misteri dan pemilik peluru tajam yang menembus tubuh Maikel," kata Jenis Ohoiner, perwakilan keluarga. 

Ia meminta dari pihak aparat, baik Polri maupun TNI agar melaksanakan uji balistik, sehingga jelas dari jenis senjata apa peluru ditembakkan.

Terpisah, Danrem 181/PVT Brigjen TNI Totok Sutriono menyampaikan keterangan pers kepada awak media.

Ia menegaskan, korban Maikel terluka terkena tembakan peluru gas air mata.

"Kami menurunkan 150 orang anggota TNI guna mengamankan situasi di Jalan Jenderal Sudirman," katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved