Sejauh ini, tambahnya, ketiga penyakit ini walaupun bisa dikatakan penyakit tropis terabaikan tetapi harus berjuang agar bisa dieliminasi.
Baca juga: Bupati Sorong Selatan Buka Musyawarah RPJPD 2025-2045, Himpun Masukan dan Saran Pihak-pihak Terkait
Dimulai dari kusta yang mana Indonesia merupakan negara peringkat ketiga terbanyak di dunia serta frambusia yang masih ada sehingga masih di kategorikan sebagai negara miskin.
Tiolina berharap kita tidak boleh takut jika menemukan pasien dengan penyakit frambusia maka harus ditangguhkan dan diobati.
"Ketiga penyakit tersebut bisa dicegah, sehingga WHO telah mengeluarkan deadline untuk kita upayakan. Dimulai dari level puskesmas dapat mendiagnosis dan tatalaksana secara tuntas," ucapnya.
Baca juga: Beri Makanan Tambahan Cegah Stunting, Sekda Sorong Selatan Apresiasi Sinergisitas Klasis dan Pemda
Ia berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan agar monitoring dapat berjalan lancar.
Melalui kunjungan dan diskusi-diskusi dari pihak puskesmas serta masyarakat bisa mencari tahu hal apa yang sudah dilakukan dalam rangka penanggulangan ketiga penyakit tersebut.
Baca juga: Raih Juara II, Kadiskes Sorsel Cerita Kerja Keroyok Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting
Menurut Tiolina, setelah tiga hari kegiatan, diharapkan ada rekomendasi yang spesifik guna peningkatan program penyakit NTDs melalui manajemen program yang efektif strategi yang terintegrasi dan kemitraan yang kuat.
Hal ini penting dalam rangka menyusun indikator-indikator RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029, yang tentunya membutuhkan masukan untuk kebijakan arah lima tahun ke depan maupun RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2045 menuju Indonesia Emas," katanya. (*/tribunsorong.com)