Layanan Kesehatan

Dinkes P2KB Papua Barat Daya Gelar Workshop Perencanaan Kebutuhan Kontrasepsi

Workshop diikuti perwakilan dinkes kabupaten/kota, operator aplikasi, serta para pengelola logistik alat dan obat kontrasepsi.

|
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
WORKSHOP - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Papua Barat Daya menggelar workshop Perencanaan Kebutuhan dan Monitoring MIM Tools Alat dan Obat Kontrasepsi. Kegiatan berlangsung dua hari mulai 17-18 November 2025) di Kota Sorong. 

Ringkasan Berita:
  • Workshop diikuti perwakilan dinkes kabupaten/kota, operator aplikasi, serta para pengelola logistik alat dan obat kontrasepsi.
  • Akurasi pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi MIMS Tausity serta aplikasi pendukung lainnya.
  • Workshop menghasilkan koordinasi lebih solid antarinstansi, serta menghadirkan rekomendasi strategis dan rencana aksi dapat diterapkan di tingkat kabupaten/kota.

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Papua Barat Daya menggelar workshop Perencanaan Kebutuhan dan Monitoring MIM Tools Alat dan Obat Kontrasepsi. 

Kegiatan berlangsung dua hari mulai 17-18 November 2025) di Kota Sorong.

Baca juga: Personel Polda Papua Barat Daya Sabet 2 Medali Turnamen Silat di Kota Sorong, Kapolda Apresiasi

Workshop diikuti perwakilan dinkes kabupaten/kota, operator aplikasi, serta para pengelola logistik alat dan obat kontrasepsi.

Peserta berpera memastikan layanan KB berjalan efektif hingga tingkat fasilitas kesehatan.

Baca juga: Kapolda Papua Barat Daya Atensi Penanganan Tipikor Pengadaan Pakaian Dinas DPRP di Polresta

Plt Kepala Dinkes P2KB Papua Barat Daya dr Jan Pieter Kambu mengatakan, akurasi pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi MIMS Tausity serta aplikasi pendukung lainnya.

Pencatatan dan pelaporan baik membuat distribusi alat kontrasepsi berjalan baik. 

“Jika kontrasepsi dapat diterapkan baik, kita paling tidak dapat mencegah kematian ibu dan perinatal,” katanya, Selasa (18/11/2025).

Pieter mengatakan, perencanaan kebutuhan alat kontrasepsi di Papua Barat Daya selama ini memang sudah berjalan, namun masih perlu optimalisasi.

Ia menyebut sejumlah hambatan teknis masih sering ditemui di daerah.

“Ada tenaga, tetapi beban kerja menumpuk pada satu orang. Kadang terjadi pergantian pegawai sehingga tidak ada yang stand by. Ini menyebabkan program tidak berjalan maksimal,” katanya.

Baca juga: Kapolda Papua Barat Daya Instruksikan Jajaran Tindak Judi Togel

Ia berharap workshop menghasilkan koordinasi lebih solid antarinstansi, serta menghadirkan rekomendasi strategis dan rencana aksi dapat diterapkan di tingkat kabupaten/kota.

Upaya tersebut mendukung keberlanjutan ketersediaan alat kontrasepsi di fasilitas kesehatan.

Pieter bilang, penguatan program Bangga Kencana memiliki peran perubahan perilaku masyarakat dan percepatan penurunan stunting di Papua Barat Daya.

Baca juga: TP PKK Papua Barat Daya Gelar Rakerda Perdana, Gubernur Minta Prioritaskan Bidang-bidang Ini

Ketua Panitia Petrus Meokbun mengatakan, workshop dirancang meningkatkan kemampuan peserta dalam menyusun perencanaan kebutuhan alat kontrasepsi berbasis data dan analisis logistik.

“Kegiatan ini memfasilitasi peserta menganalisis kebutuhan logistik dan distribusi alat kontrasepsi agar sistem pasokan lebih efisien dan tepat sasaran,” katanya.

Sumber: TribunSorong
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved