Paus Leo XIV

Kisah Imam Indonesia Bahagia bak Terbang ke Langit Bisa Bertatap Muka dengan Paus Leo XIV

Seorang pastor asal Indonesia Rm. Aloys Budi Purnomo menyebut berkah luar biasa bisa bertemu dan berbincang dengan Paus. Perjum

Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
BERI BUKU KE PAUS - Imam Indonesia yang juga Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komhak KWI) Rm. Budi Purnomo, menyerahkan buku kepada Paus Leo XIV di Vatikan. Momen itu berlangsung ketika menghadiri rangkaian perayaan 60 tahun dokumen Nostra Aetata, 29 Oktober 2025 lalu. 

"Bahagia, serasa terbang ke langit," ujarnya. 

Zaman Kita

Nostra Aetate (Zaman Kita) adalah sebuah dokumen yang dihasilkan Konsili Vatikan II pada 1965.  

Sejak 2008, Romo Budi yang merupakan imam dari Keuskupan Agung Semarang (KAS), sudah gigih menghayati Nostra Aetate.

Ia menjabat sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan di KAS pada waktu itu selama 11 tahun.

Baca juga: Penghargaan Martabat Kemanusiaan untuk Mendiang Paus Fransiskus dari GP Ansor Diterima di Vatikan

Nostra Aetate juga yang membawanya sampai bertemu dengan Paus Leo XIV

Dua buku yang diserahkan kepada paus adalah, pertama adalah disertasi yang berjudul "A Model of Interreligious Ecotheological Leadership Model Based on the Laudato Si’ Encyclal in the Context of the North Kendeng Mountain Community". 

Buku ini berisi tentang model kepemimpinan ekoteologis interreligius untuk perawatan Bumi, rumah bersama.

Buku menandai kelulusan Romo Budi sesudah dua tahun menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Doktor Ilmu Lingkungan (2019-2021) di Universitas Katolik Soegijapranata.

Baca juga: Harapan Pastor Paroki Santo Arnoldus Jansen Sorong kepada Paus Leo XIV yang Pernah Injak Tanah Papua

Adapun buku kedua, merupakan kumpulan artikel Romo Budi yang sudah diterbitkan di berbagai jurnal internasional dengan topik seputar Interreligious Ecotheological Leadership dan diterbitkan sebagai souvenir saat dirinya menempuh ujian terbuka disertasi.

Melalui kedua buku itu, Romo Budi berharap ke depan dialog lintas agama dapat menjadi gerakan konkret perawatan Bumi rumah bersama. 

“Semoga bisa menghayati ajaran Nostra Aetate dalam berjalan bersama di tengah keberagaman dengan iman, harapan, dan kasih kepada semua orang tanpa diskriminasi," ujar Romo Budi. (*/tribunsorong.com)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved