Pesparani Katolik I PBD

Gubernur Elisa Buka Pesparani Katolik I Papua Barat Daya, 13 Kategori Lomba Siap Dipertandingkan

Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua Barat Daya bergulir tiga hari, mulai 7-9 November 2025.

|
Dok. Istimewa
PEMBUKAAN PESPARANI - Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua Barat Daya bergulir tiga hari, mulai 7-9 November 2025. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua Barat Daya bergulir tiga hari, mulai 7-9 November 2025.

Kegiatan diawali dengan defile kontingen, dimulai dari depan Kampus Politeknik Saint Paul Sorong menuju Gereja Katedral Kristus Raja Kota Sorong.

Baca juga: Raker I LP3KD Papua Barat Daya, Bahas Program Kerja hingga Pesparani

Acara rohani ini dibuka Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu di Gereja Katedral Kristus Raja Sorong.

Pesparani mengusung tema 'Bernyanyi dan Bermazmur bagu Kemuliaan Nama Tuhan.'

Baca juga: Pesparani Nasional III 2023 Ditutup, Kontingen Papua Barat Daya Sabet 3 Medali Emas

Turut hadir pada acara seremonial pembukaan Bupati Maybrat Karel Murafer, Bupati Sorong Selatan Petronela Krenak, Perwakilan BP3OKP Otto Ihalauw, Sekda Maybrat Ferdinandus Taa serta sejumlah pejabat pemprov serta umat beriman.

Usai dibuka gubernur, dilanjutkan misa syukur dipimpin Pastor Paroki Kristus Raja Kota Sorong Pater Emanuel Tenau dan tujuh imam selebran.

Pastor Emanuel Tenau memberikan sambutan mewakili Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega.

Ia mengatakan, Pesparani kesempatan menghidupkan keindahan nayanyian liturgus gereja, sebab yang disampaikan Santo Agustinus dalam bahasa latin ​"Qui bene cantat bis orat" artinya siapa yang bernyanyi dengan baik, maka dia sudah berdoa dua kali.

"Makanya kalau menyanyi ya baik-baik saja, jangan nyanyi emosi-emosi, apalagi menyanyi tidak senyum-senyum," katanya.

Baca juga: 7 Guru Tambrauw Raih Prestasi Apresiasi GTK 2025 Papua Barat Daya, 2 Orang Melaju ke Ajang Nasional

Lanjutnya, setiap bait mazmur, harmoni suara dan nada yang keluar dari hati hendaknya menjadi doa murni bagi Tuhan bukan keindahan teknis belaka. 

Peserta diajak menyadari talenta musik suara adalah anugerah yang harus dirawat, dilatih, ditumbuhkan dan dipersembahkan kembali kepada Tuhan bagi pembangunan Gereja di Tanah Papua. 

Baca juga: Peruntukan Ruang Pesisir di Papua Barat Daya Masih Tumpang Tindih, MTPP jadi Acuan Perda RTRW

Semoga Pesparani  memperkuat jejaring persaudaraan antarsesama , lintas wilayah, paroki, tim pastoral dan antarkeuskupan. 

"Ajang ini jadi tanda mata Gereja Katolik membangun perdamaian, dialog dan solidaritas di tengah masyarakat," katanya. 

"Dengan penuh rasa hormat terimalah berkat saya Dalam Nama Bapa Putra dan Roh Kudus, Amin," katanya. 

Hadiah Rp100 juta dari gubernur

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengatakan,  Pesparani adalah peristiwa iman. 

Sumber: TribunSorong
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved