Stunting Sorong Selatan

Koordinasi Lintas Sektor Turunkan Stunting di Sorong Selatan sesuai Target Nasional

Perdasarkan Survei Kesehatan Indonesia, pada prevalensi stunting di Sorong Selatan pada 2023 mencapai 31,33 persen.

|
Penulis: Astri | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ASTRI
TABUH TIFA - Wakil Bupati Sorong Selatan Yohan Bodory menabuh tifa membuka Diskusi Fokus Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Aula Hotel Mratuwa Sesna, Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Senin (1/9/2025). 

Kegiatan diharapkan bisa memetakan intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan, pemantauan tumbuh kembang balita, dan peningkatan layanan kesehatan. 

Yohan menyatakan, stunting tidak bisa dilihat semata-mata sebagai tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi tanggung jawab bersama.

"Kita harus meningkatkan sanitasi, memperluas akses air bersih, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan pendidikan ibu,” katanya.

Baca juga: Evaluasi Aksi 8 Konvergensi: Kunci Papua Barat Daya Kejar Target Nol Stunting di 2025

Ia menegaskan perlu ada komitmen bersama dari tingkat kabupaten hingga kampung.

Pendekatan lokal juga penting agar program lebih tepat sasaran, sebab faktor lingkungan sangat berpengaruh,.

"Itu bisa kita atasi kalau ada kerja sama yang kuat,” katanya.

Baca juga: Perkuat Peran Organisasi Wanita Tangani Stunting, Bupati Sorong Selatan Minta Fokus Wilayah Ini

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan Moses Blessia menyakan, pembagian peran dalam penanganan stunting harus diperjelas.

Tidak semua bisa difokuskan ke dinas Kesehatan, melainkan dibagi sehingga setiap perangkat daerah bertanggung jawab.

"Kalau minta data sasaran, kami berikan tapi tidak untuk hasil. Data itu sebagai acuan untuk perencanaan OPD masing-masing,” kata Moses. (tribunsorong.com/astri)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved