Unjuk Rasa Petugas Kebersihan Sorong
Pemerhati Perempuan Kota Sorong Desak Pihak Ketiga Segera Bayar Upah Petugas Kebersihan
Pemerhati Perempuan Kota Sorong Nova Sroer meminta pemerintah dan pihak ketiga agar segera menyelesaikan persoalan dengan petugas kebersihan.
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerhati Perempuan Kota Sorong Nova Sroer meminta pemerintah dan pihak ketiga agar segera menyelesaikan persoalan dengan petugas kebersihan.
Baca juga: Wali Kota Sorong George Yarangga Pastikan Hak Petugas Kebersihan Diselesaikan
Sebab, para pasukan oranye itu sudah bekerja puluhan tahun membersihkan wilayah Kota Sorong.
"Kami tidak mau mengintervensi, namun kami minta pihak terkait agar segera menyelesaikan persoalan yang dituntut petugas kebersihan," ujar Nova kepada TribunSorong.com, Senin (20/3/2023).
"Kami minta pihak ketiga jangan mencari alasan lain agar menunda-nunda hak mereka."
Baca juga: Nasib Petugas Kebersihan Sorong yang Berunjuk Rasa, Pj Wali Kota Jamin Tak Dipecat
Nova berharap, proses ini harus diselesaikan, sehingga upah tersebut dapat segera digunakan buat membiayai sekolah anak maupun kebutuhan keluarga lainnya.
Tanggapan Pemkot
Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong George Yarangga menyayangkan aksi petugas kebersihan yang membuang sampah di Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya.
"Kenapa harus datang marah di Kantor Wali Kota, kami sudah selesaikan ke pihak ketiga," ujar Yarangga, kepada TribunSorong.com, Senin (20/3/2023).
Yarangga mengatakan, pihaknya akan tetap memproses soal hak petugas kebersihan Kota Sorong, namun harus ada rapat dengan pihak ketiga.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Bulan Hak Tak Kunjung Ditepati, Petugas Kebersihan Geruduk Kantor Pemkot Sorong
Sebelumnya, puluhan petugas kebersihan mendatangi kantor Wali Kota Sorong.
Kedatangan para petugas bertujuan agar menuntut hak upah yang tak kunjung dibayar.
Hal itu dibeberkan seorang petugas kebersihan Pemkot Sorong, Kori Bless (45), saat ditemui di Pelataran Kantor Wali Kota Sorong.
"Kami datang karena dari kemarin dijanjikan agar membayar gaji selama dua bulan kemarin," ujarnya, kepada awak media.
Ia mengaku, gaji petugas kebersihan sebulan adalah Rp1,6 juta per orang.
Kendati demikian, pemerintah hanya membayar setengah dari gaji para petugas kebersihan.
Bahkan kini ujar Kori, kini sudah memasuki bulan ketiga petugas tidak dibayar.
Olehnya itu, puluhan petugas yang mayoritas Mama Papua ini mendatangi Kantor Wali Kota Sorong, agar menuntut hak selama lebih dari dua tidak dibayar.
Baca juga: Update Unjuk Rasa Petugas Kebersihan Sorong, Petugas Hambur Sampah di Kantor Wali Kota
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta agar pemerintah harus tidak boleh memberhentikan petugas kebersihan Kota Sorong tanpa alasan yang jelas.
Baca juga: Polres Sorong Kota Razia Pengguna Knalpot Racing
"Kami minta 123 petugas kebersihan Kota Sorong, haknya harus segera diberikan dan tidak boleh main pecat tanpa alasan yang jelas," kata Kori.
Senada dengan itu, Petugas Kebersihan Kota Sorong, Ubertia Hosyo (50), juga meminta agar pemerintah Sorong harus memberikan haknya.
Menurutnya, memberhentikan petugas kebersihan Kota Sorong pun merupakan keputusan sepihak yang tidak masuk akal.
"Kami kerja sudah puluhan tahun dan jangan main pecat petugas kebersihan sembarangan begitu," ujar Ubertia.
Olehnya itu, pihaknya meminta agar hak para pekerja harus diselesaikan, dan pemerintah tidak boleh memberhentikan petugas kebersihan secara sepihak. (tribunsorong.com/safwan ashari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.