Festival Munara Beba Tambrauw

Tumpah Ruah Penonton Lomba Dayung 6 Keret Byak Karon Tambrauw, Ada yang Heboh Semangati Suami

Ia merasa kagum karena peserta lomba dayung perahu adat ini semuanya berbusana khas Papua.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Warga memadati Pantai Sausapor, Kabupaten Tambrauw menonton lomba dayung perahu adat rangkaian Festival Munara Beba Byak Karon, Kamis (24/3/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Lomba dayung perahu adat dari enam keret (marga) Byak Karon, Kamis (23/3/2023), disambut meriah masyarakat sekitar Distrik Bikar dan Sausapor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

Mereka rela berdesakan memadati pesisir guna menyaksikan lomba yang merupakan Rangkaian Festival Munara Beba Byak Karon itu.

"Kami senang, ini seperti ajang lomba besar. Dari pagi kami sudah di pantai menunggu lomba ini," kata Fransiska kepada TribunSorong.com.

Perempuan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengaku sudah lama tinggal di kabupaten konservasi ini tapi baru kali ini bisa melihat dan menyaksikan secara langsung lomba dayung perahu adat.

Baca juga: Lomba Dayung Perahu Adat Meriahkan Festival Munara Beba Tambrauw

Ia merasa kagum karena peserta lomba dayung perahu adat ini semuanya berbusana khas Papua.

"Bahkan di atas perahu mereka sempat pukul-pukul tifa. Itu mungkin sebagai tanda penyemangat untuk pendayung perahu," ujarnya sambil memberikan semangat pada keret andalannya.

20230324_lomba dayung festival munara beba tambrauw
Peseta lomba dayung berbusana khas Papua sambil memukul tifa.

Ani wanita asal Pulau Jawa itu bahkan berteriak keras untuk sang suami yang ikut dalam lomba dayung.

Baca juga: Nikmati Papeda, Puteri Indonesia Veronica Angelina Ajak Jaga Budaya dan Kearifan Lokal Tambrauw 

Berulang kali dia menyebut nama sang suami agar tetap semangat mendayung perahu.

"Saya senang dan bahagia bisa menjadi bagian dari keret karena suami saya orang Byak juga. Betul tadi saya teriak itu nama suami saya. Pokoknya seru sekali lomba dayung ini," kata Ani saking senangnya.

Perlombaan diikuti enam keret Byak Karon yang mendiami wilayah Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

Meliputi Ikatan Keluarga Mar, Mayor, Paraibabo, Mambrasar, Mirino, dan keret Yapen.

Baca juga: Massa Tumpah Ruah Nonton Pembukaan Festival Budaya Munara Beba Byak Karon Tambrauw

Lomba dayung perahu digelar di Pantai Sausapor, kabupaten Tambrauw.

Semua peserta menyiapkan perahu dengan corak dan ukiran khas dari keret masing-masing.

20230323_lomba dayung festival munara beba tambrauw
Warga memadati Pantai Sausapor, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya menonton lomba dayung perahu adat rangkaian Festival Munara Beba Byak Karon, Kamis (23/3/2023).

Ketua Adat Keret Paraibabo Valen Paraibabo mengatakan, lomba ini sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Suku Byak.

Baca juga: Pantai Werur Lokasi Festival Munara Beba Byak Karon Tambrauw, Pengunjung Bisa Sekaligus Berwisata

Ajang bertujuan lebih mempererat hubungan persaudaraan dan persahabatan antar sesama keret Byak Karon dan suku asli Tambrauw Abun.

"Lomba ini bukan untuk mau lihat siapa jago atau tidak jago. Tapi ini adalah bentuk persahabatan kami di antara keret Byak Karon dan suku asli Tambrauw," ucap Valen Paraibabo.

Ia menjelaskan keret Paraibabo menerjunkan delapan pendayung andal dan satu orang sebagai komando perahu.

Baca juga: Cek Lima Kawasan Konservasi Tambrauw Papua Barat Daya, Dari Perairan Abun Hingga Pantai Sausapor

Perahu Keret Paraibabo dibuat dua bulan lamanya dengan desain motif corak gelombang.

Bagian depan perahu didesain membentuk busur sebagai simbol perahu perang.

"Cat yang dibuat pada bodi perahu ini semuanya punya makna sendiri menggambarkan ciri khas orang Paraibabo," ujar dia. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved