Double D
Raja Ampat Tujuan Utama Wisatawan Asing, ke Hotel Cuma Transit
Novi menilai, pengembangan pariwisata harus melibatkan semua stakeholder.
Penulis: Misael Membilong | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Program Diskusi Destinasi (Double D) TribunSorong.com edisi Selasa (11/4/2023) mengusung tema "Seberapa Tinggi Destinasi Menopang Okupansi".
Diskusi yang berlangsung 45 menit ini mengahadirkan Sales Marketing Manager Kyriad M Hotel Sorong Novita Lubis dipandu Content Manager TribunSorong.com Jariyanto.
Baca juga: Buka Puasa di Kyriad M Hotel Sorong, All You Can Eat Rp130.000
Menurut Novi, potensi destinasi pariwisata di Papua Barat Daya cukup menjanjikan.
Apalagi sudah punya ikon Raja Ampat yang menjadi primadona.
Novi menilai, pengembangan pariwisata harus melibatkan semua stakeholder.
Baca juga: Kyriad M Hotel Sorong Bisa Jadi Rekomendasi Penginapan saat Kunjungi Raja Ampat Papua Barat Daya
Ini agar menjadi destinasi berkelanjutan sehingga tidak kalah dengan daerah lain yang sudah maju, bahkan seperti Bali.
"Pascapandemi kunjungan wisatawan, khususnya dari mancanegara yang ke Kota Sorong maupun Raja Ampat meningkat," ucapnya.
Perempuan berdarah Batak ini menambahkan, naiknya kunjungan juga berimbas ke sektor perhotelan, yakni meningkatknya okupansi.
Baca juga: Sejarah Wisata Raja Ampat Papua Barat Daya, Berawal dari Penelusuran Pesawat Perang Dunia II
Guna menggaet tamu-tamu, pihak hotel juga bekerja sama dengan travel agen.
Contohnya dalam penawaran paket pengginapan bagi para wisatawan macanagera.
"Wisatawan asing yang berkunjung ke Sorong itu hanya transit karena tujuan mereka ke Raja Ampat," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya juga ada program penawaran visit beberapa jam saja, sehingga tamu bisa menyesuaikan dengan jadwal kunjungan.
Baca juga: Rekomendasi Harga Paket Tur dan SpeedBoat di Raja Ampat, Anda Bisa Menyesuaikan Lama Waktu Liburan
Kyriad M Hotel, lanjutnya, juga menawarkan berbagai paket seperti check in pagi dan sarapan.
Novi mengamini bahwa sektor parwisata mempunyai mulitplier effect atau berdampak luas.
Tetapi yang perlu menjadi perhatian, kunjungan wisatawan juga dipengaruhi harga tiket pesawat.
Oleh karena itu, ia berharap pihak maskapai bisa menurunkan harga tiket sehingga bisa memacu lebih banyak wisatawan datang.
"Berwisata ke Raja Ampat itu mahal. Kalau temen-temen bilang, mendingan liburan ke luar negeri, seperti Singapura, Thailand, maupun Malaysia. Kita berharap harga tiket ini bisa turunlah," kata Novi.
Selain Raja Ampat, Novi menyebut perlu dikembangkan juga destinasi lain.
Ia melihat atraksi budaya maupun paket wisata lain belum digarap secara serius.
Oleh karena itu, dari pihak Kyriad M Hotel sedang menyusun semacam city tour bekerja sama dengan dinas terkait maupun pelaku UMKM.
"Harapannya melalui paket-paket wisata ini nantinya memberi nuansa baru kepada wisatawan, sehingga ketika di Kota Sorong ini bukan hanya sebagai transit saja. Mereka bisa melihat atraksi budaya maupun berkunjung ke pusat-pusat UMKM sambil membeli oleh-oleh," ujar Novi. (tribunsorong.com/misael membilong)
| Pelaku Usaha Wisata di Raja Ampat Bakal Dapat TOEFL |
|
|---|
| 4 Rekomendasi Tempat Makan di Raja Ampat: Pondok Lesehan, Warung Ikan Bakar 46 hingga RM Srikandi |
|
|---|
| Review Hotel Raja Ampat Dive Resort Milik Artis Nadine Chandrawinata, Berlokasi di Pinggir Pantai |
|
|---|
| Naik, 23 Ribu Tenaga Kerja Raja Ampat Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20230406_Wisatawan-asing-di-pelabuhan-Waisai-kabupaten-Raja-Ampat-Papua-Barat-Daya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.