Demo Masyarakat Sorong Raya

Demo Pemberhentian Pj Gubernur Papua Barat Daya, Fopera: Itu Keliru, Terlalu Dini

Ketua Fopera Papua Barat Daya, Yanto Amus Ijie mengatakan mengatakan aksi demo dinilai keliru dan terlalu dini mengatakan Pj Gubernur diberhentikan.

|
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Rahman Hakim
TribunSorong/Petrus Bolly Lamak
Ketua Fopera Papua Barat Daya Yanto Amus Ijie (tengah), sekretaris, serta anggota Fopera. 

Juru bicara tim deklarator pemekaran Papua Barat Daya juga meluruskan pernyataan demonstan tentang Pj gubernur yang sering bepergian ke Jakarta.

"Itu terjadi kesalahpahaman masyarakat tentang pak Pj yang sering ke Jakarta," katanya.

Ia bilang, selain menjabat sebagai Pj gubernur, Muhammad Musa'ad juga menjabat sebagai staf ahli di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Dengan demikian, sewaktu-waktu beliau (Pj Gubernur) akan ke Jakarta buat menyelesaikan tugas-tugas sebagai pejabat eselon I.

Yanto Amus Ijie menilah, sudah seharusnya Pj Gubernur akan sering ke Jakarta untuk melakukan koordinasi pemerintahan dan kebijakan daerah.

"Bukan hanya Papua Barat Daya provinsi baru lainnya di Tanah Papua juga melakukan hal yang sama semua dimonitor langsung Kemendagri," katanya.

"Jangan membangun opini yang terkesan seolah-olah pak Pj gubernur ini berkantor di Jakarta," ujarnya.

Di Papua Barat Daya, ucapnya, masih ada perangkat daerah lain yang menjalankan roda pemerintahan.

Tidak mungkin Pj gubernur ke Jakarta, terus roda pemerintahan di Papua Barat Daya mati total, karena masih ada Pj Sekda dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

"jadi kalau masyarakat yang belum sempat ketemu Pj gubernur kan bisa ketemu lain," ucap Yanto Amus Ijie. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved