Sorong Beriman
38 Anak Paroki Arnoldus Janssen Terima Komuni Perdana, Pesan Pastor Begini
Penerimaan Komuni Pertama ditandai dengan misa perayaan ekaristi memperingati hari raya tubuh dan darah Kristus.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sebanyak 38 anak putra dan putri asal Paroki Santo Arnoldus Janssen Malanu, Kota Sorong menerima Komuni Pertama.
Penerimaan Komuni Pertama ditandai dengan misa perayaan ekaristi memperingati hari raya tubuh dan darah Kristus.
Misa itu dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Santo Arnoldus Janssen Pater Faris Ohoilean, SVD dan rekannya Krispianus Panda Lewa, SVD.
Pantauan TribunSorong.com, misa diawali dengan perarakan 38 calon penerima Komuni Pertama bersama orangtua dan Pastor menuju ke dalam Gereja.
Komuni Pertama merupakan salah satu kesempatan paling suci dan terpenting dalam kehidupan seorang Katolik.
Baca juga: Umat Katolik Tumpah Ruah Rayakan Misa Minggu Palma di Gereja Santo Arnoldus Janssen Sorong
Momen ini adalah pertama kalinya seseorang menerima Sakramen Ekaristi Kudus, yang merupakan makanan rohani berupa roti dan anggur yang telah dikonsekrasikan.
Umat Katolik percaya waktu roti dan anggur di-konsekrasikan, mereka menjadi tubuh dan darah Yesus Kristus.
Kebanyakan anak Katolik menerima Komuni Pertama mereka ketika berusia tuju sampai delapan tahun.

Pastor Paroki Santo Arnoldus Janssen Malanu Pater Faris Ohoilean, SVD mengatakan penyelenggaraan Allah, cinta kasih Allah dan penyertaan Allah yang luar biasa bagi anak calon penerima Komuni Pertama.
Kiranya bagi semua umat beriman menyadari bahwa hari raya tubuh dan darah Kristus adalah hari raya Tuhan menyertai umat manusia.
"Hari raya Tuhan menyediakan makanan dan minuman yang diperlukan manusia, hari raya Tuhan Allah yang maha kuasa," kata Faris Ohoilean dalam kotbahnya Minggu (11/6/2023).
Ia bilang, bacaan-bacaan suci pada hari ini menggambarkan bagaimana Tuhan Allah menyediakan segala sesuatu.
Bacaan pertama dari kitab Ulangan, menceritakan bagaimana Tuhan Allah menyediakan makanan untuk menguatkan bagi orang Israel untuk berziarah 40 tahun di padang gurun pada masa itu.
Bacaan injil menggambarkan Tuhan Yesus memberikan diri-Nya menjadi santapan rohani umat beriman.
Teringat pesan Tuhan Yesus di malam perjamuan terakhir agar para murid terus mengingatkan dia setiap kali merayakan pemecahan roti dan anggur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.