Babak Baru Kasus Illegal Logging di Sorong Selatan, Polisi Daftarkan Penyitaan di PN Sorong

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Kasus illegal logging alias pembalakan liar di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya memasuki babak baru.

Baca juga: Ikon Kabupaten Sorong Ini Jadi Tempat Mabuk Hingga Target Pencurian

Penyidik Polres Sorong Selatan, kini sedang melakukan penghitungan kubikasi kayu olahan jenis Merbau, yang ditangkap polisi saat melintasi di Klamit.

Hal itu diungkapkan Kapolres Sorong Selatan AKBP Choiruddin Wachid, kepada TribunSorong.com, belum lama ini.

Baca juga: Kapolres Sorong Selatan Minta Warga Cek di Polres Sepeda Motor yang Hilang

"Penyidik masih melakukan perhitungan kubikasi kayu yang diduga ilegal itu," kata Kapolres bergelar doktor hukum ini.

Ia melanjutkan, pernghktingan kubikasi kayu diduga ilegal itu akan dilakukan oleh dinas kehutanan provinsi Papua Barat Daya.

"Penyidik akan melakukan Koordinasi dengan dinas kehutanan Provinsi Papua Barat Daya, terkait dengan jumlah kubikasi kayu diduga ilegal itu," tegasnya.

Katanya, pihaknya juga akan mendaftarkan penyitaan kayu jenis Marbau tersebut secara online ke Pengadilan Negeri (PN) Sorong.

Baca juga: Dinas PUPR Sorong Selatan Benahi Jalan di Distrik-distrik, Prioritas Kawasan Ekonomi dan Wisata

Diberitakan sebelumnya, Polres Sorong Selatan melalui Polsubsektor Klamit mengamankan sopir bersama enam truk yang mengangkut kayu olahan jenis Marbau.

Baca juga: PUPR Sorong Selatan Anggarkan Rp100 Miliar untuk Peningkatan Infrastruktur di 2023

Kapolres Sorong Selatan, mengatakan berdasarkan keterangan dari  para sopir bahwa pemilik kayu tersebut berinisial I yang beralamat di Kabupaten Sorong.

Kayu olahan berasal dari kawasan hutan wilayah Kampung Pasir Putih, Distrik Fkour, Sorong Selatan. (tribunsorong.com/ Paulus Pulo)