Berita Papua

Miris, Ribuan Anak Papua Tak Dapat Akses Pendidikan Tinggi di Seluruh Bumi Cenderawasih

Hal itu dibeberkan Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Tanah Papua Dr Suriel Semuel Mofu saat dialog di Studio Digital TribunSorong.com, Rabu (21/6/2023).

Penulis: Safwan | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Kepala LLDIKTI Wilayah XIV Tanah Papua Dr Suriel Semuel Mofu memberikan sambutan di acara wisuda Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (21/6/2023). 

Hanya saja, dari data 60 ribu tersebut yang benar-benar aktif mengikuti pendidikan tinggi (kuliah) yakni hanya 23 ribu.

"Harus kita ketahui ada sebanyak 37 ribu anak Papua kita tidak mengikuti kuliah lanjut di Perguruan Tinggi tersebut," ungkap Suriel Mofu kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Dinas Pendidikan Maybrat Ajukan 678 Guru Ikut Pendidikan Profesi di UNIMUDA Sorong

Dari hasil penelitian itu, sebanyak 62 persen mahasiswa asli Papua yang terdaftar di pangkalan data tidak mengikuti kuliah.

Tak hanya itu, pada 2020 lalu total mahasiswa di Tanah Papua yang terdaftar dalam pangkalan data adalah 81 ribu.

Hanya saja, ketika Tanah Papua ikut dilanda Covid-19 yang berkepanjangan, justru yang mengikuti kuliah hanya sekitar 7.563 orang.

"Artinya 90,7 persen anak Papua yang berstatus mahasiswa tidak mengikuti kuliah selama Covid-19," ucapnya.

Setelah dilaksanakan penelusuran, sebagian besar mahasiswa yang tidak melanjutkan pendidikan terbentur dengan penghasilan orang tua di rumah.

Baca juga: BPK RI Tugaskan Pemkab Sorong Benahi Kemiskinan, Stunting dan Pendidikan

"Saya cek anak Papua yang berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta di tanah ini ada 63 persen penghasilan ayah mereka di bawah Rp2 juta," ungkapnya.

Sementara, terdapat 92 persen penghasilan ibu dari mereka yang tidak berkuliah berada di bawah kisaran Rp2 juta per bulan.

Baca juga: SKK Migas-KKKS Kunjungi Poltek Pelayaran Sorong, Dukung Pengembangan SDM Pendidikan Vokasi

"Parahnya lagi ada sekitar 54 persen orang tua dari para mahasiswa ini tidak memiliki penghasilan apa-apa," tuturnya.

Oleh karena itu itu, sebagai besar anak asli Papua yang tidak berkuliah lantaran terbentur dengan finansial orang tua.

Suriel Mofu berharap, persoalan pendidikan yang dihadapi anak asli Papua ini bisa dapat diselesaikan oleh semua pihak.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved