PKK Papua Barat Daya
TP PKK Papua Barat Daya Imbau Orang Tua Rajin Bawa Balita ke Posyandu
Dia menjelaskan saat ini pelayanan di posyandu sudah lengkap dan nyaman, sehingga orang tua tidak perlu ragu.
Penulis: Ilma De Sabrini | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan Tim Penggerak (TP) PKK Papua Barat Daya Jemima Elisabeth Lobat mengimbau para orang tua untuk rutin membawa anak balitanya ke posyandu.
Dia menjelaskan saat ini pelayanan di posyandu sudah lengkap dan nyaman, sehingga orang tua tidak perlu ragu.
“Fasilitas posyandu binaan kami (PKK) sudah nyaman. Di posyandu binaan seperti posyandu Aisyiyah ini, status gizi anak bisa terpantau, mendapat imunisasi juga, program untuk ibu hamil juga ada,” kata Jemima Elisabeth Lobat di kantor Tim Penggerak (TP) PKK Papua Barat Daya, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Angka Stunting Papua Barat Daya Tinggi, Ketua TP PKK Minta Orang Tua Larang Anak Jajan Sembarangan
Dia menjelaskan kegiatan posyandu rutin dilaksanakan tiap bulannya, sehingga dia mengajak para orang tua untuk membawa balitanya datang ke posyandu.
Dia mengatakan jika orang tua rutin membawa bayi atau balita ke posyandu, maka akan membantu pemerintah dalam memantau angka stunting.
Baca juga: Angka Stunting Papua Barat Daya Tinggi, Ketua TP PKK Minta Orang Tua Larang Anak Jajan Sembarangan
“Kegiatan posyandu ini dilakukan rutin setiap bulan. Jadi, mari datang bersama bayi atau balitanya ke posyandu. Kita juga akan tahu (bayi atau balita) stunting atau tidak. Jadi,kami berharap tidak ada balita stanting di Papua Barat Daya,” ucapnya.
TP PKK Provinsi Papua Barat Daya baru saja meresmikan posyandu binaan Aisyiyah 3 di jalan Pramuka, Remu Utara, Distrik Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat angka stanting Papua Barat Daya masih jadi satu dengan Papua Barat. Mengingat provinsi Papua Barat masih menjalani masa transisi jadi daerah otonom baru (DOB).
Baca juga: Kantor Sekretariat TP PKK Papua Barat Daya Diresmikan, Ini Harapan Pj Ketua Andar Ariyani Musaad
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting Papua Barat meningkat 3,8 poin dari tahun sebelumnya sebesar 26,2 persen.
Pada tahun 2022 prevalensi balita stunting di Papua Barat mencapai 30 persen. Angka tersebut dinilai masih tinggi oleh Kementerian Kesehatan. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.