SDM Papua Barat Daya
Tekan Angka Stunting di PDB, DPPKB Siapkan Bantuan Makanan Tambahan, 'Demi Memperbaiki Gizi'
Istri mantan Bupati Maybrat itu melanjutkan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait menangani masalah stunting.
Penulis: Ilma De Sabrini | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya Naomi Netty Howay mengatakan, pihaknya tengah berupaya menurunkan angka stunting.
Satu dari sejumlah upayanya memberi makanan tambahan kepada anak stunting.
Selain itu mengedukasi masyarakat mengenai pemenuhan gizi pada anak.
“Kami siapkan makanan tambahan demi memperbaiki gizi anak-anak stunting di tiap kabupaten dan kota,” kata Naomi Netty Howay kepada TribunSorong.com di kantor TP PKK Papua Barat Daya, Senin (14/8/2023).
Dia menambahkan pihaknya telah mulai menjalankan program tersebut.

Baca juga: Setelah Pindah ke Pemprov PBD, Pejabat ini Kembalikan Kendaraan Dinas Pemkab Raja Ampat
Harapannya pelaksanaan di lapangan dapat tersalurkan kepada masyarakat secara tepat.
Dia juga mengimbau PKK serta posyandu yang tersebar di provinsi menangani masalah stunting secara serius.
“Program itu juga harusnya tepat sasaran,” ucapnya.
Istri mantan Bupati Maybrat itu melanjutkan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait menangani masalah stunting.
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat angka stunting Papua Barat Daya masih jadi satu dengan Papua Barat.
Mengingat Provinsi Papua Barat masih menjalani masa transisi jadi daerah otonom baru (DOB).
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting Papua Barat meningkat 3,8 poin dari tahun sebelumnya sebesar 26,2 persen.
Pada tahun 2022 prevalensi balita stunting di Papua Barat mencapai 30 persen.
Angka tersebut dinilai masih tinggi oleh Kementerian Kesehatan.
Angka Stunting Papua Barat Daya Tinggi, Ketua TP PKK Minta Orang Tua Larang Anak Jajan Sembarangan
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Papua Barat Daya Andar Ariyani Musa'ad berharap angka stanting di Papua Barat Daya turun.
Dia mengimbau kepada para ibu agar memberikan gizi terbaik kepada buah hatinya.
Dia juga mengingatkan tidak membiarkan anak-anak jajan sembarangan di luar rumah.
“Angka stanting kita saat ini masih tinggi. Ini jadi perhatian bersama untuk menekan angka stanting. Caranya memberikan gizi yang terbaik untuk anak-anak kita,” kata Andar Ariyani Musa'ad dalam acara pembukaan Posyandu Aisyiyah 3 di kantor TP PKK Papua Barat Daya, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Gelar Workshop Posyandu, Dinkes Papua Barat Daya Targetkan Stunting Turun hingga 14 Persen
Dia menjelaskan satu dari upaya menekan angka stanting adalah dengan memperhatikan asupan gizi anak. Istri dari Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya itu juga mengajak para ibu agar tidak membiarkan anak-anaknya jajan sembarangan di luar rumah.
“Masak masakan yang bergizi dan jangan biarkan anak kita kenyang jajan sembarangan di luar rumah yang kita tidak tahu kebersihannya dan kandungan gizinya,” ujarnya.
Baca juga: Penanganan Stunting di Tambrauw Terkendala Infrastruktur, Pemkab Bakal Ajak OPD Berkolaborasi
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat angka stanting Papua Barat Daya masih jadi satu dengan Papua Barat.
Mengingat Provinsi Papua Barat masih menjalani masa transisi jadi DOB.
Baca juga: Pastikan Kecukupan Gizi Penanganan Stunting, Dinas Ketahanan Pangan Maybrat Pantau Pasokan Telur
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi balita stunting Papua Barat meningkat 3,8 poin dari tahun sebelumnya sebesar 26,2 persen.
Pada tahun 2022 prevalensi balita stunting di Papua Barat mencapai 30 persen.
Angka tersebut dinilai masih tinggi oleh Kementerian Kesehatan. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.