Ada Lomba Khusus Pasutri di Kota Sorong, dari Tidur di Pangkuan Istri hingga Sedot Susu

TRIBUNSORONG.COM, SORONG  - Dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI Ketua DPRD Kota Sorong Erwin Ayal bersama keluarga menggelar berbagai lomba di kompleks samping kuburan (Sangkur) Kelurahan Klawasi, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (16/8/2023).

Erwin Ayal menjelaskan HUT ke-78 RI identik dengan sukacita sehingga diadakan lomba bersama warga.

"Hari ini kalau kita buat orang untuk marah itu cepat namun untuk masyarakat, warga bahagia senyum itu susah sehingga ini juga menjadi tanggung jawab saya sebagai ketua DPRD agar melalui kegiatan lomba-lomba ini masyarakat bisa senang dan senyum lagi," ujarnya.

Baca juga: Pertandingan Eksebisi Bola Voli Pemda Raja Ampat vs Forkopimda Meriahkan HUT ke-78 RI

Lanjutnya, kegiatan ini juga bukan hanya melibatkan satu dua orang melainkan banyak orang untuk dapat merasakan kemerdekaan.

Masyarakat yang ikut lomba-lomba ini dari wilayah Rufei Pantai, Belakang Lido, Suprau, wilayah Klawasi hingga Pal Putih.

Kegiatan Lomba yang diadakan oleh Ketua DPRD Kota Sorong itu sendiri meliputi lomba tarik tambang putra/putri, gigit sendok dengan kelereng, lomba makan apel di dalam loyang yang diisi dengan air, lomba makan kerupuk, hingga ada lomba khusus untuk pasutri (pasangan suami istri).

Baca juga: PROMO 17 Agustus 2023, 7 Restoran Beri Penawaran Spesial, Pizza Hut Buy 1 Get 1, KFC Paket Rp 7 Ribu

Erwin Ayal juga menambahkan pada kegiatan lomba perayaan kemerdekaan HUT ke-78 RI tahun ini ada jenis lomba yang spesial untuk pasangan suami istri (Pasutri).

"Ada lomba khusus untuk pasutri yaitu lomba hisap susu di dalam dot atau dot susu, yang nantinya suaminya lari dari jarak 10 meter ke istrinya dan tidur di pangkuan istri, yang kemudian istri memberi minuman susu di dalam dot itu kepada sang suami, dan ini khusus untuk pasangan suami istri," katanya.

Baca juga: Cerita Anabel Kopong, Jalan Kaki 10 Km Demi Juara Gerak Jalan Peringatan HUT ke -78 RI 

Ia juga menjelaskan adanya kegiatan lomba ini menjadikan orang tua pasangan suami istri sebagai peserta lantaran selama ini kegiatan lomba terus menjadikan anak-anak sebagai objek, sehingga dengan adanya kegiatan lomba ini para orang tua gantian mengganti anak-anaknya dan anak-anaknya dapat menyaksikan pertandingan dari orang tuanya.

(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)