Liputan Khusus KEK Sorong
Bentuk Satgas, Langkah Pemprov Selamatkan KEK Sorong, Pj Gubernur: Jadi Ujung Tombak
Langkah-langkah itu di antaranya konsolidasi dengan Kementerian Perekonomian sebagai Dewan Nasional KEK.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengultimatum mencabut KEK Sorong bila dalam jangka waktu Desember 2023 ini tidak ada perkembangan.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad mengatakan, KEK Sorong hadir butuh perjuangan panjang, sehingga sangat disayangkan kalau kemudian lepas begitu saja.
Baca juga: KEK Sorong di Ambang Pencabutan, Inilah Potret Lokasi dan Cerita Warga Sekitar
Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan buat mempertahankan KEK Sorong.
Langkah-langkah itu di antaranya konsolidasi dengan Kementerian Perekonomian sebagai Dewan Nasional KEK.
"Kami juga sudah menindaklanjuti dengan teman-teman di Kementerian Investasi. Saya juga bahkan sudah bertemu dengan Dirjen Tata Ruang membahas bagaimana potensi kita yang ada di kawasan konservasi dan hutan lindung," ucap Mohammad Musa’ad pada Rapat Koordinasi Satuan Tugas Percepatan Investasi dan Penyelesaian Lahan KEK Sorong di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, pekan terakhir September 2023 lalu.
Upaya lainnya, lanjutnya, bertemu dengan investor yang mau membangun smelter di KEK Sorong, namun harus ada jaminan bahan baku.
Menurut Mohammad Musa’ad, KEK Sorong tidak berdiri sendiri jika ingin mendapatkan investasi, butuh lingkup bahan baku sebab tidak mungkin berinvestasi tapi tidak ada suplai bahan baku.
Baca juga: Punya Waktu Dua Bulan Bereskan KEK Sorong, Pj Bupati Sorong Tegaskan Ambil Langkah-langkah Serius
Langkah penting lainnya guna mempertahankan KEK, yakni membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi dan Penyelesaian Lahan KEK Sorong.
"Satgas ini merupakan gabungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten. Satgas dibentuk karena dibutuhkan guna memberikan penguatan kepada lembaga. Harapan terbesar ada di satgas," kata Mohammad Musa'ad.
“Satgas harus menjadi ujung tombak, punya pikiran dan persepsi yang sama terkait KEK," ucapnya.
Keberadaan Satgas, lanjut Mohammad Musa'ad membua pemerintah di daerah dapat bekerja lebih sistematis dan terstruktur untuk pengembangan KEK Sorong.
"KEK Sorong progresnya masih jalan ditempat dan tidak ada perkembangan, itu berdasarkan hasil penilaian. Makanya dengan adanya satgas maka diharapkan dapat mendeteksi persoalan apa yang ada di KEK Sorong," ujarnya.
Baca juga: Wapres Minta Revitalisasi KEK Sorong Dipercepat, Muhammad Musaad: Kami Sudah Programkan
Lebih lanjut Mohammad Musa'ad mengatakan, banyak manfaat adanya KEK Sorong, hanya saja banyak masyarakat yang tidak tahu.
Proyek ini penting bagi kepentingan daerah, sehingga harus berupaya mempertahankan statusnya. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.