Pemilu 2024
Bawaslu Gelar Pelatihan Ajudikator, Bersiap Selesaikan Sengketa Pemilu 2024
Ketua Bawaslu Papua Barat Daya Farli Sampetoding Rego mengatakan, pelatihan ajudikator terhadap komisioner sangat membantu dalam penyelesaian sengketa
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Ilma De Sabrini
Melihat proses pemilu 2019, ucapnya Bawaslu di daerah hanya sebatas membaca Peraturan Bawaslu tapi penguatan-penguatan kapasitas pelatihan moderator maupun ajudikator belum maksimal.
"Bagi mereka yang sudah pernah berproses sebagai pemimpin apakah itu sidang sengketa maupun proses mediasi pasti sudah melewati ini, tetapi kami berupaya berlatih semaksimal mungkin lagi," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Papua Barat Daya Buka Ruang Aduan soal Hasil Penetapan DCT Anggota DRPD
Elias Idie mengapresiasi Bawaslu RI karena periode ini banyak sekali upaya penguatan dari sisi kapasitas baik secara substansial maupun teknik-teknik penanganan pelanggaran di kelembagaan ini.
Ia berharap rekan-rekan Bawaslu kabupaten/kota merasa penting kegiatan ini dan mengikuti secara maksimal.
Agar menjadi ilmu pengetahuan sehingga mampu mewujudkan harapan publik terhadap tugas dan fungsi Bawaslu dalam pencegahan terhadap sengketa pemilu terutama pada Pemilukada yang potensinya luar biasa.
Itu sangat penting kehadiran seorang Majelis ajudikator yang tidak hanya tahu ketuk palu tetapi mampu memberikan putusan seadil-adilnya.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberi manfaat untuk kelembagaan kita dan khusus di Papua Barat dan Papua Barat Daya," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu RI Sebut Ada 6 Ribu Kerawanan Pelanggaran Pemilu dari Januari Hingga November 2023
Presiden Direktur Justitia Training Center Andriansysah Tiawarman mengatakan hasil keputusan melalui ajudikasi outputnya berupa putusan mengikat bagi para pihak ketiga atau atau pihak lain yang dikenal sebagai ajudikator.
Sebagai lembaga pengawasan pemilu, Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa yang muncul sebagai akibat keputusan atau berita acara KPU yang disengketakan melalui mediasi dan ajudikasi sebagaimana diatur dalam Perbawaslu nomor 9 tahun 2022.
"Pelatihan ini kami rancang sedemikian rupa agar bapak ibu tidak hanya menyerap ilmu mengenai ajudikasi dan bagaimana cara menjadi seorang ajudikator yang baik tapi juga praktek langsung sebagi ajudikator," katanya.
Ia berharap pelatihan selama tiga hari ini mampu memberikan bekal pengetahuan batu bagi peserta ke depan.
Katanya lagi, Justitia Training Center merupakan lembaga pelatihan ajudikator profesional pertama di Indonesia. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.