Pemerintah Kabupaten Sorong

Tekan Angka Putus Sekolah, Pemkab Sorong Siapkan Grand Design Pendidikan, Begini Strateginya

Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya mulai merancang pola pendidikan melalui forum group discussion (FGD), Kamis (14/12/2023).

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan berbagai masukan sebagai upaya strategis mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (14/12/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Pemerintah Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya mulai merancang pola pendidikan melalui forum group discussion (FGD), Kamis (14/12/2023).

Kegiatan itu bertajuk "Strategi Efektif Mengurangi Angka Putus Sekolah" yang diikuti oleh para guru dan kepala sekolah dari seluruh jenjang pendidikan serta tokoh agama dan akademisi dan para kepala distrik di Kabupaten Sorong.

Diskusi itu sebagai upaya strategis mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Baca juga: Dekranasda Papua Barat Daya Latih 66 Anak Putus Sekolah Membuat Hand Craft 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Imam Ansori mengatakan, FGD ini penting guna memperoleh berbagai saran tentang langkah strategis penerapan sistem pendidikan yang baik dari berbagai elemen.

"Membangun sebuah pendidikan yang baik harus berawal dari rancangan sebagai upaya strategis mencapai pendidikan yang berkualitas untuk masa depan," ujarnya.

Pendidikan di wilayah Kabupaten Sorong, menurutnya, sudah berjalan, akan tetapi ada hal yang harus diperbaiki dengan cara menyiapkan kerangka rancangan pendidikan guna mendukung realisasi program kerja.

Ansori juga bilang, desain program pendidikan ini,  merupakan masukan dari guru dan kepala sekolah pada seluruh jenjang pendidikan.

Tak hanya guru, masukan datang dari kepala distrik, akademisi, hingga lembaga pendidikan swasta

"Kami minta sebuah masukan dan usulan tentang pendidikan ke depan itu harus seperti apa. Masukan dan usulan ini nantinya akan menjadi perhatian dan acuan bagi dinas pendidikan dalam menyusun program," katanya.

Dia mengatakan, jika dilihat dari standar pelayanan minimal, berdasarkan data jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Sorong baik dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA dengan persebaran kelurahan dan distrik, maka sudah mencukupi.

Baca juga: 12 Siswa PKBM Rumbai Koteka Ikut Ujian ANBK Paket A, Kepsek: Atasi Masalah Putus Sekolah di Papua

Jumlah sekolah di Kabupaten Sorong terdiri dari 75 sekolah TK/PAUD, kemudian untuk kelompok belajar (KB) sekitar 30, SD berjumlah 148 sekolah, SMP 48 sekolah, SMA ada 19 sekolah dan SMK ada tujuh sekolah.

Menyiasati angka putus sekolah itu, kata dia, ada beberapa solusi konkret yang disampaikan di dalam FGD.

Pertama, Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong merencanakan pembangunan sekolah berpola asrama pada titik-titik tertentu.

"Terjadinya anak putis sekolah, karena anak dari pedalaman bersekolah di kota, sehingga minim pengawasan orang tua. Solusi konkritnya adalah membangun sekolah berpola asrama pada titik yang akan ditentukan," ujarnya.

Baca juga: Jumlah Anak Asli Papua Putus Sekolah di Sorong Selatan Capai 7.000, Bupati: Kami Akan Sensus

Solusi kedua, pembangunan rumah guru.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved