Wisata Kota Sorong
Geber Promosi Wisata dan UMKM Kota Sorong, Pemandu Wisata hingga Anggota Dekranasda Ikut Pelatihan
Menurut Ida Wahjuni, pihaknya setiap tahunnya juga membuat program inovasi perubahan, satu di antaranya pelatihan bahasa Inggris.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM,SORONG - Dinas Parawisata (Dispar) Kota Sorong menggelar pelatihan pengelolaan pemasaran digital di Rylich Panorama Hotel, Jalan Samratulangi, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (20/12/2023).
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Usaha Industri Parawisata, Dispar Kota Sorong Ida Wahjuni mengatakan, tujuan pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan pemandu wisata.
"Pemandu harus bisa mempromosikan tempat-tempat wisata, kuliner, dan lainnya di Kota Sorong," ujarnya.
Baca juga: Ada Wisata Bersejarah di Kota Sorong Papua Barat Daya, Hanya Bisa Dilihat di Jam Tertentu
Ida Wahjuni menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari pemandu wisata alam Kota Sorong, pemandu wisata budaya, sanggar wisata, pengusaha, dekranasda, dan lainnya.
Melalui pelatihan ini para pemandu lebih ditekankan dalam hal promosi, termasuk produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Mama-mama Papua seperti noken.
Menurut Ida Wahjuni, pihaknya setiap tahunnya juga membuat program inovasi perubahan, satu di antaranya pelatihan bahasa Inggris.
"Pelatihan ini pernah adakan di Kediri. Anak-anak muda kami ambil 5-10 orang, kami taruh di kampung Inggris Kediri. Sepulangnya dari dari sana (Kediri, red) mereka kemudian kami juga libatkan dalam kegiatan-kegiatan," ucapnya.
Baca juga: Pj Gubernur Mohammad Musaad Luncurkan Satu Peta Destinasi Wisata dan Konservasi Raja Ampat
Selain itu juga, lanjut Ida Wahjuni, Dispar Kota Sorong juga menyalurkan bantuan fasilitas ke lokasi destinasi wisata seperti di Tanjungcika dan Tanjungwilliam.
Baca juga: Dorong Kampung Wisata Sorong, BBKSDA Papua Barat Lepas 55 Satwa Endemik Papua di Klayili
Bantuan itu bertujuan mendukung sarana prasarana di lokasi wisata sehingga pengunjung merasa tertarik yang imbasnya pengelola juga memperoleh pendapatan.
"Jadi pengelola wisata bisa turut memberi kontribusi PAD (pendapatan asli daerah), jangan cuma menerima saja (bantuan, red)," katanya Ida Wahjuni. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.