Migas

50 Persen Perempuan Lulusan Program Pemagangan Jadi Teknisi di Tangguh LNG Bintuni

Sejak kelulusan angkatan pertama pada Januari 2019, sebanyak 105 orang dari program pemagangan teknisi berhasil mendapatkan sertifikasi.

Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
Aktivitas para srikandi yang jadi teknisi di Tangguh LNG, kawasan lapangan gas terpadu di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat di bawah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bp Berau Ltd. 

TRIBUNSORONG.COM, BINTUNI - Tangguh LNG, kawasan lapangan gas terpadu di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat di bawah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bp Berau Ltd rutin menyelenggarakan program pengembangan tenaga kerja lokal.

Program tersebut di antaranya pemagangan yang pada 2024 ini juga sedang berjalan, termasuk beasiswa dan pelatihan teknis.

Baca juga: Dorong Terus Eksekusi Proyek LNG Abadi, SKK Migas-KKKS INPEX Masela Ltd Gelar Fokus Grup Diskusi

Itu semua dirancang khusus dalam rangka mengoptimalkan potensi tenaga kerja di Tanah Papua.

Sebagai contoh, ada program pemagangan teknisi tiga tahun di Ciloto, Jawa Barat.

Baca juga: SKK Migas-Pertamina EP KSO Petroenergy Utama Weriagar Tajak Sumur WPL-3X di Bintuni, Ada Ritual Adat

Sejak kelulusan angkatan pertama pada Januari 2019, sebanyak 105 orang dari program pemagangan teknisi berhasil mendapatkan sertifikasi internasional dan bekerja mengoperasikan Tangguh LNG.

Dari lulusan-lulusan pemagangan tersebut, sebanyak 50 persen di antaranya yang bekerja sebagai teknisi di Tangguh LNG adalah perempuan.

Binduki Sanera, seorang peserta program angkatan kedua mengatakan, pemagangan merupakan peluang luar biasa.

Ia mengaku merasa terpanggil mengembangkan diri dan membangun karier di industri migas.

“Melalui program ini, saya telah mendapatkan pengetahuan teknis yang komprehensif dan pelatihan intensif. Saya sangat bersemangat dapat mewujudkan impian saya dan membuktikan bahwa orang Papua juga bisa meraih kesuksesan," katanya.

Baca juga: PHE Catatkan Kinerja Moncer pada 2023, Produksi dan Eksplorasi Migas Over Target

Menurut Binduki Sanera, program pemagangan melatih para peserta menjadi tenaga ahli yang mampu mengoperasikan kilang Tangguh LNG.

Dari data Tangguh LNG, hampir seluruh bagian operasional kini dikerjakan oleh pekerja nasional yang mana 70 persen di antaranya berasal dari Tanah Papua.

Baca juga: Penerapan BBM Satu Harga, Inilah Realisasinya di Tanah Papua hingga Desember 2022

Seluruh inisiatif ini mencerminkan komitmen Tangguh LNG dalam memberikan peluang nyata bagi pengembangan karier tenaga kerja lokal.

Selain itu juga memperkuat keterlibatan masyarakat, khususnya di wilayah Papua Barat dalam sektor energi. (*/tribunsorong.com)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved