Pemilu 2024

Gelar Demo, Forum Lintas Suku Asli Papua Minta KPU-Bawaslu Jangan Kebiri Hak Politik OAP di DPR RI

Ratusan massa Orang Asli Papua (OAP) di Kota Sorong yang difasilitasi Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya unjuk rasa damai.

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/WILLWM OSCAR MAKATITA
Aksi unjuk rasa damai orang asli Papua di halaman Hotel Vega, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (11/3/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Ratusan massa Orang Asli Papua (OAP) di Kota Sorong yang difasilitasi Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Papua Barat Daya unjuk rasa damai di halaman Hotel Vega, Kota Sorong, Senin (11/3/2024).

Ketua Forum Lintas Suku Asli Papua, Elias Yumte meminta pihak kepolisian bersama masyarakat mengawal proses rekapitulasi perhitungan suara tingkat Provinsi Papua Barat Daya dengan baik.

Baca juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Provinsi Molor, Ketua KPU Beberkan Penyebabnya

Ia juga meminta KPU dan Bawaslu Papua Barat Daya tidak mengebiri hak OAP di DPR RI.

"Jika pleno ini masih belum selesai, maka kami juga mendesak Kapolresta Sorong Kota segera periksa para penyelenggara pemilu yang dianggap bermasalah," kata Elias Yumte.

Ketua Fopera Papua Barat Daya Yanto Amus Ijie menyampaikan tiga pernyataan sikap kepada KPU dan Bawaslu Papua Barat Daya.

Pertama, masyarakat asli Papua Barat Daya mendukung hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024.

Baca juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Tingkat Provinsi Papua Barat Daya Bergulir, Begini Harapan Ketua KPU

Kedua, mendukung hasil rekapitulasi perhitungan suara yang saat ini dilakukan KPU Papua Barat Daya.

Ketiga, menilai ada konspirasi pengkondisian suara yang sudah diatur secara masif dan terstruktur oleh penyelenggara dengan caleg tertentu dan mengorbankan OAP.

Usai membacakan pernyataan sikap, Yanto menegaskan proses tahapan perhitungan suara, disinyalir terjadi pengelembungan, manipulasi suara serta pengkondisian suara secara masif dan terstruktur.

Ada rasa curiga yang timbul dari OAP bahwa bisa dipastikan tidak duduk di DPR RI.

"Kami kalah bukan karena kami tidak ada suara, tetapi suara kami diselewengkan, persoalan ini hanya Tuhan dan penyelenggara saja yang tau," ucapnya.

Baca juga: Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu Tingkat Provinsi Diundur, KPU Papua Barat Daya Beber Alasannya

Dia sarankan buka ulang kotak suara untuk mengkroscek ulang formulir C1 Plano.

"Kami minta supaya penyelenggara buka kotak suara, karna kami yakin jumlah suara asli ada dalam formulir C1," katanya.

"Jika benar kami kalah, maka dengan senang hati kami menerima itu, namun jika terbukti suara kami tidak dihilangkan, maka kami minta penyelenggara segera bersihkan objektif," pungkas dia. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved