Ilegal Fishing di Papua Barat Daya
Pengeboman Ikan di Perairan Raja Ampat, Pemuda Waigama Duga Ada Bandar Besar, Aparat Harus Usut
Tokoh pemuda Kampung Waigama, Kamalun Sangadji meminta kepolisian memproses hukum 19 pelaku yang diamankan.
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Kasus pengeboman ikan di perairan Kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Raja Ampat, Papua Barat Daya diungkap aparat gabungan pada Selasa (21/5/2024) lalu.
Tokoh pemuda Kampung Waigama, Kamalun Sangadji meminta kepolisian memproses hukum 13 pelaku illegal fishing yang diamankan.
Baca juga: 13 Pelaku Pengebom Ikan di Perairan Misool Utara Ditangkap, Polisi Sita Puluhan Bom Siap Ledak
Baca juga: Tempa SDM Kemaritiman Raja Ampat, Disnakertrans Gelar Pelatihan Open Water Diver di Kampung Arborek
Menurutnya, kasus serupa berulang kali terjadi yang mana ini merupakan kejahatan terhadap biota laut.
"Sebagai pemuda Kampung Waigama Misool Utara, saya mengutuk aksi bom ikan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Kamalun Sangadji kepada TribunSorong.com, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Minim Bengkel Mesin Motor Tempel di Raja Ampat, Dinaskertrans Hadirkan Program Pelatihan
Baca juga: Wacana Pemekaran Kabupaten Raja Ampat, Bupati AFU Buka Suara
Ketua Komunitas Mancing Mania Waigama Fishing ini menambahkan, perairan yang menjadi titik aksi kejahatan merupakan satu dari tujuh kawasan konservasi di Raja Ampat.
Oleh karena itu, aparat harus harus tegas memproses sampai tuntas ke akar-akarnya.
Kamalun Sangadji menilai, pengeboman ikan merupakan rencana yang terstruktur.
“Jika ada kapal penampung itu berarti ada aktor utama atau bandar besar di belakangnya, sehingga polisi harus menyelidiki lebih lanjut," ujarnya.
Informasi yang diterima dari masyarakat setempat, kapal penampung ikan itu bernama KM Rizkullah 02 berbobot 27 gross tonnage (GT).
Baca juga: ‘Gua Keramat’ Misool Rekomendasi Wisata Religi di Raja Ampat, Warisan Geologi Bernilai Nasional
Baca juga: ASPUMI Sebut Minimnya Transportasi Jadi Penyebab Wisatawan Jarang Berkunjung ke Misool
Kapal tersebut standby di sekitar Pulau Panjang, Kampung Waigama sambil menunggu dua perahu kecil mendrop ikan hasil pengeboman.
Setelah mendapat laporan dari masyarakat setempat, anggota gabungan Polsek dan Koramil Misool bergerak menangkap para pelaku.
Sejumlah barang bukti (BB) termasuk puluhan botol bom siap ledak turut diamankan di kantor Polsek Misool, Kampung Salafen, Misool Utara. (tribunsorong.com/willem oscar makatita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.