Infrastruktur Papua Barat Daya
Robert Kardinal Ajak Masyarakat Dukung Pembangunan Smelter di KEK Sorong
Anggota Komisi X DPR RI Robert Joppy Kardinal hadiri dalam penandatanganan kerja sama oleh sejumlah perusahaan (konsorsium).
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Anggota Komisi X DPR RI Robert Joppy Kardinal hadiri dalam penandatanganan kerja sama oleh sejumlah perusahaan (konsorsium) dalam rangka pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Selasa (28/4/2024).
Robert Joppy Kardinal sampaikan terima kasih kepada investor yang begitu serius ingin bangun smelter pertama dan menjadi sejarah di tanah Papua.
"Smelter sudah banyak bangun di wilayah lain, kita punya tambang nikel dua. Olehnya ini perlu kita dukung bersama," katanya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: 3 Perusahaan Teken Kerja Sama Kelola KEK Sorong, Diwacanakan Bakal Ada Pabrik Smelter Nikel
Ia meminta seluruh stakeholder dan elemen masyarakat Sorong Raya mendukung penuh pembangunan smelter bisa terwujud dan berdampak besar ke daerah.
"Saya minta Pemprov Papua Barat Daya buat aturan kalau KEK sudah berdiri dan smelter sudah ada kewajiban dari perusahaan mengirim hasil tambang ke smelter yang dibangun di KEK Sorong ini," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, Papua Barat Daya punya gas sendiri, batubara dan nikel tinggal teknologi perusahaan China ini perlu didukung.
Baca juga: Simak! Ini Program Jangka Pendek Optimalisasi KEK Sorong, Juli 2024 akan Dievaluasi
Apabila semua berjalan baik, maka akan sangat dahsyat pertumbuhan ekonomi di sekitar KEK Sorong ini.
"Paling sedikit investasi yang disampaikan tadi mencapai Rp75 triliun, jadi saya ajak kita semua beri dukungan," pungkas dia.
Teken Kerja Sama
Tiga perusahaan menggelar penandatanganan kerja sama (konsorsium) dalam rangka pengelolaan KEK Sorong.
Penandatanganan itu berlangsung di Hotel Aimas and Convention Centre, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (28/5/2024).

Tiga perusahaan itu ialah PT Malamoi Olom Wonok, PT Huahe Management Indonesia dan PT Sino Consultan Investment Indonesia.
Direktur PT Sino Consultan Investment Indonesia Adriana Imelda Daat mengatakan, penandatanganan ini sudah melalui proses panjang kurang lebih selama dua tahun.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Gelar Rakor Optimalisasi Perekonomian dan KEK Sorong
Dalam waktu dekat akan dilaksanakan groundbreaking pembangunan pabrik smelter nikel dan baja di KEK Sorong.
"Kami tau bahwa ada keterbatasan dalam pendanaan dari pemerintah kabupaten dalam mengelola KEK itu, sebabnya kami membutuhkan investor untuk berinvestasi (di KEK)," katanya kepada TribunSorong.com.
Ia menilai, pelabuhan KEK Sorong perlu berbenah, tetapi pihaknya sementara akan menggunakan Pelabuhan Petrosea.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.