Pinjaman Daring

Easycash Dukung Literasi dan Inklusi Keuangan Wilayah Timur dalam Fintech Lending Days 2025 Sorong

Easycash memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara lebih masif menggunakan teknologi.

Editor: Jariyanto
DOK. EASYCASH
BERI CENDERA MATA - Perwakilan PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menyerahkan cendera mata kepada Mama-mama Papua dalam UMKM Visit rangkaian Fintech Lending Days (FLD) Sorong 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan didukung OJK di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada 9-10 Juli 2025 pekan lalu. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), platform pinjaman daring (Pindar) yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mendukung serta memperluas literasi dan inklusi keuangan di wilayah Indonesia Timur.

Sebagai bagian inisiatif industri, Easycash berpartisipasi dalam Fintech Lending Days (FLD) Sorong 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan didukung OJK di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada 9-10 Juli 2025 pekan lalu.  

Head of Corporate Affairs Easycash Wildan Kesuma mengatakan, Sorong dipilih sebagai kota yang dikunjungi tahun ini karena memiliki tantangan sekaligus peluang besar. 

Baca juga: Fintech Lending Days 2025 Kota Sorong, AFPI Perluas Literasi dan Akses Pembiayaan di Indonesia Timur

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis OJK, indeks literasi keuangan nasional saat ini mencapai 66,46 persen, sementara tingkat inklusi keuangan telah mencapai 80,51 persen.

Di Papua Barat, data BPS tahun 2023 menunjukkan tingkat literasi keuangan di provinsi ini baru mencapai 33,93 persen, dengan tingkat inklusi sebesar 71,43 persen.

Artinya, meskipun mayoritas masyarakat sudah menggunakan jasa keuangan, hanya sebagian kecil yang benar-benar memahami cara kerja dan risikonya.

Baca juga: Warga Papua Barat Daya Jangan Salah Pilih Pindar vs Pinjol, Simak Penjelasan AFPI dan OJK

Oleh karena itu FLD 2025 menjadi momentum strategis memperkuat pemahaman publik terhadap akses pembiayaan yang inklusif. 

"Melalui kunjungan langsung ke UMKM lokal, kami melihat bagaimana pelaku usaha memanfaatkan potensi lokal menjadi produk yang bernilai tambah. Hal ini sejalan dengan semangat Easycash untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui layanan pinjaman daring yang aman, cepat, dan dapat diandalkan," kata Wildan dalam keterangan tertulisnya kepada TribunSorong.com, Selasa (15/7/2025). 

Ia berharap, melalui FLD 2025, Easycash dapat secara bergotong royong mendorong kemandirian pelaku usaha melalui fasilitas Pindar yang inklusif.

Hal ini juga menegaskan komitmen Easycash untuk hadir sebagai mitra pertumbuhan bagi para pelaku UMKM.

Baca juga: OJK Perkuat Perlindungan Konsumen Digital, Siap Tindak Tegas Pelanggaran

Menurut Wildan, sebagai bagian dari rangkaian FLD 2025, Easycash mengikuti agenda UMKM Visit. 

Dua UMKM lokal yang dikunjungi Easycash dalam agenda ini adalah Sinagi Papua, produsen bumbu asin nipah hasil inovasi dari garam hitam tradisional dan Pauwbili, usaha rumahan yang memproduksi wedang jahe berbahan rempah khas Papua.

Kedua pelaku usaha menunjukkan semangat kemandirian dan inovasi yang tinggi dalam menjaga keberlanjutan usaha berbasis budaya lokal.

"Easycash memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara lebih masif menggunakan teknologi. Kami berharap dengan pelaksanaan kegiatan literasi yang masif dan konsisten maka akan makin banyak masyarakat yang memiliki pemahaman tentang aspek keuangan sebelum mengambil keputusan,” ucap Wildan.

Founder Sinagi Papua Yuliance Yunita Bosom, mengakui bahwa tantangan UMKM di Papua bukan hanya soal modal, tetapi juga akses terhadap alat produksi, pasar, dan edukasi keuangan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved