Stunting di Papua Barat Daya
Pemprov PBD dan Pemkot Sorong Luncurkan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Papua Barat Daya
Pemprov Papua Barat Daya bersama Pemerintah Kota Sorong menggelar peluncuran intervensi serentak pencegahan stunting di Kantor Kelurahan Remu Selatan.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya bersama Pemerintah Kota Sorong menggelar peluncuran intervensi serentak pencegahan stunting di Kantor Kelurahan Remu Selatan, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (13/6/2024).
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Papua Barat Daya Naomi Netty Howay mengatakan, stunting merupakan permasalahan kekurangan gizi utama balita Indonesia saat ini.
Baca juga: Peluncurkan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor Sorong Selatan 2024, Dukung Pencegahan Stunting
Menurutnya, hal itu disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama dan penyakit infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar.
Dia menilai, kejadian stunting pada balita juga erat kaitannya dengan status kesehatan ibu pada saat hamil dan masa sesudah hamil.
"Gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program di tingkat provinsi, kabupaten/kota, puskesmas hingga desa," kata Naomi Netty Howay.
"Hal itu guna menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi yang sesuai standar agar hasil yang didapatkan akurat dan cakupan layanan yang diterima oleh sasaran meningkat," imbuhnya.
Baca juga: Kasus Stunting di Sorong Selatan Terus Menurun Sejak 2021, Simak Data-data SGI dan e-PPGBM
Gerakan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian aksi bersama pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.
Melalui gerakan ini, diharapkan 100 persen sasaran ibu hamil, balita dan calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan.
Naomi menambahkan, kegiatan ini juga dilakukan penimbangan dan pengukuran bagi balita, pemeriksaan ibu hamil, pemberian bantuan sembako dan pemberian PMT.
Baca juga: 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Sorong Selatan Kerja Keras Kejar Target 18
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekubang) Papua Barat Daya George Yarangga menambahkan, target prevalensi stunting harus mencapai 14 persen pada 2024
Dia menambahkan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting memiliki peran strategis dalam penurunan stunting di daerah, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Kami berharap intervensi serentak pencegahan stunting dapat dilaksanakan pula di kabupaten/kota lainnya, sehingga prevalensi stunting di Papua Barat Daya dapat menurunkan dan mencapai target nasional yakni 14 persen," katanya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.