Pilkada 2024

Skema Melawan “Kotak Kosong” di Pilkada Papua Barat Daya 2024

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 akan dikejutkan dengan fenomena kota kosong.

ISTIMEWA
Ilustrasi Kotak Kosong pada Pilkada 2024. (KOMPAS.COM/Shutterstock) 

Sedangkan, Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw (AFU-PIT) sudah terima rekomendasi Partai Demokrat dan NasDem.

Menariknya, pemilihan bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota di Papua Barat Daya berpotensi ada daerah yang membangun skema kotak kosong.

Salah satu yang paling menguat saat ini di Kabupaten Sorong.

Bakal Calon (Balon) Johny Kamuru diprediksi akan memborong partai politik.

Baca juga: Terima Surat Sakti PKS, Selanjutnya Johny Kamuru Bidik Rekomendasi PDIP, Perindo dan Demokrat

Hingga saat ini diperkirakan sudah ada lima partai politik memberikan rekomendasi kepada Johny Kamuru.

Sementara rivalnya Musa Lazarus Malagam dan Suprapto sampai saat ini belum terima rekomendasi.

Kotak kosong diprediksi meningkat

Pakar hukum pemilu Universitas Indonesia, Titi Anggraini, memaparkan bahwa jumlah pasangan calon kepala daerah tunggal terus meningkat sejak Pilkada 2015 karena partai politik ingin memastikan kemenangan.

Sejak 2015, hanya ada satu pasangan calon tunggal yang keok, yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi pada Pilkada Kota Makassar 2018.

Baca juga: Setelah Demokrat, AFU-PIT Resmi Terima Rekomendasi NasDem, Penuhi Syarat 20 Persen

Sisanya, pada Pilkada Serentak 2015, terdapat 3 dari 269 daerah dengan calon tunggal yang semuanya berhasil menang.

Pada 2018, 15 dari 16 pasangan calon tunggal meraup kemenangan. Pada 2020, 25 pasangan calon tunggal yang berkontestasi melawan kotak kosong menyapu bersih kemenangan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Upaya "Memborong Partai" demi Melawan Kotak Kosong pada Pilkada 2024"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved