Kriminalitas di Kota Sorong
Maxim Prihatin Ulah Asusila Oknum Mitra Pengemudi di Sorong, Siap Beri Pertanggungjawaban ke Korban
Lanjut Yuan, Maxim sebagai aplikator berkomitmen memberikan dukungan seutuhnya kepada pelanggan, termasuk dalam bantuan penyelidikan.
TRIBUNSORONG.COM, JAKARTA - Maxim Indonesia selaku aplikator penyedia layanan transportasi daring (online) merespons kasus tindakan asusila seorang oknum pengemudi terhadap penumpang perempuan di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Sabtu (26/10/2024) pagi.
Public Relations (PR) Specialist Maxim Indonesia Yuan Ifdal Khoir menyatakan, Maxim prihatin dan menyesali atas tindakan tidak terpuji oknum mitra pengemudi kepada penumpang perempuan.
“Kami berharap korban bisa segera pulih dari luka dan trauma yang dialami,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada TribunSorong.com, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Penumpang Taksi Online Korban Rudapaksa di Sorong Disebut Punya Utang ke Pelaku, Polisi Ungkap Fakta
Lanjut Yuan, Maxim sebagai aplikator berkomitmen memberikan dukungan seutuhnya kepada pelanggan, termasuk dalam bantuan penyelidikan.
Maxim siap membantu pihak kepolisian dalam menangani kasus ini dengan menyediakan berbagai data dan bukti yang diperlukan guna mendukung proses investigasi.
“Kami berharap proses hukum dapat berjalan dengan baik dan korban segera mendapat keadilan atas kejadian tersebut,” kata Yuan.
Baca juga: Polres Sorong Polda Papua Barat Ringkus Pelaku Penganiayaan Berat
Ia menegaskan, sebagai bentuk tanggung jawab, Maxim akan memberikan bantuan perlindungan, keselamatan, dan santunan kepada pelanggan yang mengalami musibah saat menggunakan layanan Maxim.
Penyaluran bantuan tersebut berkerja sama Maxim dengan Yayasan Pengemudi Selamat Sejahtera Indonesia (YPSSI)
“Pengajuan santunan dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor Maxim terdekat atau melalui e-mail di info@ypssisocial.org dan laman https://ypssisocial.org/,” ucap Yuan.
Kronologi awal
Sebelumnya diberitakan, seorang driver taksi daring alias online berinisial APY (35) di Kota Sorong, Papua Barat Daya merudapaksa penumpangnya.
Kanit PPA Satreskrim Polresta Sorong Kota Ipda Nelfince Rumbino menjelaskan, peristiwa yang menimpa penumpang mobil ojol tersebut terjadi pada Sabtu (26/10/2024), sekitar pukul 06.00 WIT.
Korban berinisial VM (40) awalnya memesan mobil melalui aplikasi ojol dari hotel menuju ke Bandara DEO Sorong.
Ibu rumah tangga rencananya hendak pulang ke Sukabumi, Jawa Barat, namun rutenya menuju jalan Sorong-Makbon.
Setibanya di jalan Sorong-Makbon, pelaku memaksa VM berhubungan intim sebanyak dua kali di rerumputan.
Baca juga: Kasus Asusila Anak di Kota Sorong Menurun, Polisi Sebut 6 Laporan Selesai Lewat Jalur Kekeluargaan
Menurut Nelfince, saat diperiksa, tersangka tidak sedang dalam pengaruh minuman keras (mabuk) tetapi hanya ingin menyalurkan syahwat.
"Pelaku sempat ancam hingga korban terpaksa menuruti perintahnya. Tidak hanya itu saat pemeriksaan terhadap korban, terdapat beberapa tanda kekerasan di tubuh," katanya kepada TribunSorong.com di kantor Polresta Sorong Kota, Senin (28/10/2024).
"Korban saat ini kondisinya trauma karena dia tidak hanya diperkosa, namun juga mengalami kekerasan dari sopir."
Baca juga: Perempuan di Sorong jadi Korban Rudapaksa Sejak SMP, Pelakunya Sudah Dianggap Keluarga
Hingga kini, lanjut Nelfince, Tim PPA Satreskrim Polresta Sorong Kota telah membawa korban VM agar dilakukan pemeriksaan secara medis.
Tak hanya itu, atas peristiwa itu korban juga gagal pulang ke Jawa Barat gegara ketinggalan pesawat.
Atas peristiwa ini, pihaknya akan segera menyita mobil yang digunakan pelaku sebagai barang bukti.
Tersangka dijerat Pasal 285 dan ditambah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Pengakuan korban
Video pengakuan korban rudapaksa berinisial VM (40) oleh oknum sopir taksi online inisial APY (35) tersebar di grup WhatsApp.
Dalam video berdurasi lima detik itu tampak VM mengenakan baju kaos berwarna hitam dan celana jeans tengah duduk di kursi.
Sekitar tempat duduk VM, tampah seorang petugas Polsek Bandara DEO Sorong dan tiga staf Bandara DEO tengah berupaya menenangkan wanita asal Jawa Barat itu.
Dengan mata berkaca-kaca, VM bercerita terkait kronologi awal memesan mobil hingga dibawah ke Jalan Sorong-Makbon dan dirudapaksa oleh si sopir.
"Aku kan, perasaan dekat (hotel ke bandara) tapi kenapa dibawa jauh," ujar VM sambil menangis, Selasa (29/10/2024).
Mendengar hal itu, para petugas Bandara dan anggota Polsek Bandara DEO Sorong berusaha menenangkan korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSorong.com, korban VM sempat membatalkan dua tiket tujuan Jawa Barat, gegara ketinggalan pesawat.
Korban VM diketahui baru bisa berangkat pada Senin (28/10/2024), sebab harus menyesuaikan jadwal pesawat ke Jawa Barat. (*/tribunsorong.com)
Ayo Lapor Kekerasan pada Perempuan dan Anak! UPTD PPA Kabupatan Sorong Buka Pengaduan di Nomor Ini |
![]() |
---|
Manajemen Penanganan Kasus terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Sorong, Pemda Harus Turut Serta |
![]() |
---|
Daftar 6 Tokoh Perempuan Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Profil Veronica Tan hingga Sri Mulyani |
![]() |
---|
Perempuan di Sorong jadi Korban Rudapaksa Sejak SMP, Pelakunya Sudah Dianggap Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.