Tren Kasus Asusila Anak

Kasus Asusila Anak di Kota Sorong Menurun, Polisi Sebut 6 Laporan Selesai Lewat Jalur Kekeluargaan

Tren kasus tindak pidana asusila terhadap anak di bawah umur di wilayah hukum Polresta Sorong Kota, Polda Papua Barat menurun.

Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi korban pencabulan. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Tren kasus tindak pidana asusila terhadap anak di bawah umur di wilayah hukum Polresta Sorong Kota, Polda Papua Barat menurun.

Baca juga: Unit Tipikor Polresta Sorong Kota Segera Tahap Satu Kasus Korupsi Dinas Pendidikan Kota Sorong

Hal itu diakui Kanit PPA Satreskrim Polresta Sorong Kota Ipda Nelfince Rumbino saat ditemui di Kantor Polresta Sorong Kota, Selasa (23/7/2024)..

"Sejak Januari hingga Juli 2024 tren kasus asusila (cabul atau rudapaksa) yang masuk di Polresta Sorong Kota ada 10 laporan," ujar Nelfince kepada TribunSorong.com.

Baca juga: Oknum Anggota DPD RI Terpilih Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Anggota Polresta Sorong Kota

 Ia menjelaskan, dari 10 kasus yang masuk enam diselesaikan lewat jalur retoratuve justice (keluarga) dan empat naik di jaksa.

Keempat kasus yang masih bergulir hingga tahap satu di Kejaksaan Negeri atau Kejari Sorong tersebut rata-rata keluarga korban tak mau diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: 49 Personel Polresta Sorong Kota Terima Penghargaan, Berikut Daftar Namanya !

Sebelumnya, Nelfince mengaku tren kasus asusila terhadap anak di bawah umur di tahun 2023 lebih tinggi mencapai 30-an laporan masuk di Polresta Sorong Kota.

"Kami lihat kemungkinan mulai ada orang tua yang sadar dan membatasi ruang gerak anak beraktivitas di luar rumah," katanya.

Ia menuturkan, dari data 10 kasus asusila terhadap anak di Kota Sorong, terdapat korban yang sampai melahirkan bayi hasil hubungan gelapnya sama orang dewasa.

Baca juga: Babak Baru Perkara Asusila Eks Pimpinan Ponpes, 4 Korban Baru Buat Laporan Polisi

Tak hanya itu, rata-rata para korban yang ada di Sorong mengalami gangguan psikis sehingga harus dilakukan terapi psikologi.

"Pada 2024 ini ada beberapa anak korban asusila di Kota Sorong yang trauma berat kami lakukan pendampingan bersama tim psikolog dari IAIN dan dinas," jelasnya.

Baca juga: Keluarga Bocah 15 Tahun dan 11 Pelaku Resmi Akhiri Kasus Asusila, Polisi Tetap Lanjutkan ke Jaksa

Nelfince berharap, ke depan tren kasus ini bisa ditekan agar Kota Sorong bisa menjadi rumah aman bagi calon pemimpin bangsa. (tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved