Debat Cagub Papua Barat Daya

Debat Publik Kedua Pilkada 2024, Lukman Wugaje Beber Strategi Rekrutmen ASN di Papua Barat Daya

Lukman menegaskan, bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab mengangkat tenaga honorer guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Papua Barat Daya.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 2 Gabriel Asem-Lukman Wugaje (GAUL). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - KPU Papua Barat Daya menggelar Debat Publik Kedua Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya di Aimas Convention Centre, Aimas, Kabupaten Sorong, Rabu (30/10/2024) malam.

Sebanyak lima paslon beradu gagasan dalam debat yang mengusung tema "Tata Kelola Pemerintahan yang Baik".

Baca juga: Optimalisasi Teknologi Informasi, Cagub Papua Barat Daya Gabriel Asem Target Akses Internet Merata

Mereka adalah Paslon Nomor Urut 1 Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiw (ARUS), Nomor Urut 2 Gabriel Asem-Lukman Wugaje (GAUL), Nomor Urut 3 Elisa Kambu-Ahmad Nausrau (ESA), Nomor Urut 4 Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau-Ibrahim Wugaje (JOIN), dan Paslon Nomor Urut 5 Bernard Sagrim-Sirajudin Bauw (BERSINAR).

Pada sesi kedua debat, Calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 2 Lukman Wugaje memberikan pandangan terkait strategi dan kebijakan rekrutmen aparatur sipil negara (ASN).

Baca juga: Paslon ESA Pastikan Program Kerja untuk Papua Barat Daya dapat Dukungan Presiden Prabowo Subianto

Ia menyoroti tantangan dalam proses pengangkatan tenaga honorer yang sering kali tidak mengikuti standar rekrutmen ASN, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2021 Pasal 27 Ayat 2.

Lukman menegaskan, bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab mengangkat tenaga honorer guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Papua Barat Daya.

“Pengangkatan tenaga honorer harus sesuai dengan profesi dan disiplin ilmu masing-masing. Sebagai contoh, guru harus diangkat sesuai bidangnya, begitu juga dengan tenaga medis,” ujarnya

Selain itu, Wugaje menyoroti perlunya penerapan mekanisme yang mencegah praktik nepotisme dalam rekrutmen ASN.

“Sering kali rekrutmen diwarnai oleh pengangkatan tenaga kerja yang didasarkan pada kedekatan pribadi, bukan berdasarkan kompetensi,” katanya.

Baca juga: Ini Strategi Paslon ARUS dalam Mendukung Kinerja ASN Papua Barat Daya

Ia menekankan, pentingnya merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan tepat sehingga mereka dapat benar-benar membantu pemerintah daerah menjalankan program secara efektif. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved