Oknum Anggota TNI AL Keroyok Warga Sipil

Anggota Pasmar 3 Buka Suara Soal Dugaan Pengeroyokan Warga Sipil di Suprau Kota Sorong 

Ferry mengatakan, tuduhan terkait dengan dirinya sebagai salah satu pelaku yang ikut keroyok Mustaqim Sulle itu tidak benar.

|
Penulis: Safwan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Seorang personel TNI AL Marinir Kapten (Mar) Ferry Ardiles Kristianto angkat bicara soal kasus enam anggota keroyok Mustaqim Sulle (26) di Suprau, Distrik Maladu Mes, Kota Sorong. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Seorang personel TNI AL Marinir Kapten (Mar) Ferry Ardiles Kristianto angkat bicara soal kasus enam anggota keroyok Mustaqim Sulle (26) di Suprau, Distrik Maladu Mes, Kota Sorong.

Baca juga: 6 Oknum Anggota TNI AL Diduga Keroyok Warga Sipil di Kota Sorong, Bola Mata Korban Keluar Darah

Ferry mengatakan, tuduhan terkait dengan dirinya sebagai salah satu pelaku yang ikut keroyok Mustaqim Sulle itu tidak benar.

"Awalnya memang saya dan anggota ada pesiar (buat acara) di sekitaran wilayah Suprau, Kota Sorong," ujar Ferry kepada awak media di kantor TribunSorong.com, Sabtu (10/11/2024).

Baca juga: Ibu Korban Minta Keadilan Panglima TNI soal Dugaan Pengeroyokan Oknum Anggota TNI AL di Kota Sorong

Ia menjelaskan, kejadian pengeroyokan berawal dari pemutaran musik dan ada pemuda yang marah gegara lagu tersebut tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Ferry mengaku, awalnya ada yang mengaku dirinya berstatus sebagai anggota Brimob, sehingga para anak buah justru langsung berikan penghormatan pada pria tersebut.

"Saya pun koordinasi ke pimpinan Brimob justru ada personel mereka turun dan bawa salah satu anggota ke markasnya," katanya.

Ferry menanyakan ihwal terkait seseorang yang sudah mengaku anggota, namun Tim Pawas Brimob hanya mengaku bahwa anggota asli hanyalah satu orang.

Baca juga: Pria di Kota Sorong Gelap Mata Bakar Kekasih, Korban Derita Luka Bakar 50 Persen

Pihaknya langsung memanggil sejumlah warga sipil di Suprau termasuk Mustaqim agar ikut menanyakan identitas mereka masing-masing di tempat.

"Ketika ketahuan Mustaqim bukan anggota maka anak buah sudah macam serigala yang kelaparan dan langsung mau serobot. Beruntung ada saya di sana," ucap Ferry.

Baca juga: Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Trijaya Sakti, Pj Wali Kota Sorong Beri Instruksi Khusus ke Dinsos

Ia pun sempat mau melerai para anggota marinir yang berada di lokasi itu hingga nekat menjadi tameng lindungi Mustaqim, dan meminta agar mereka hargai dirinya.

"Kami sudah mencoba meredam situasi, namun emosi para prajurit menjadi tidak terkendali namun kami tetap tunjukkan itikad baik menyerahkan korban ke pihak yang berwenang (Brimob)," tuturnya.

Baca juga: Asiten II Setda Kota Sorong Ajak IWSS Papua Barat Daya Bersinergi, Komunitas Punya Peran Penting

Ferry menyayangkan, muncul informasi lagi yang menyudutkan TNI AL dan juga marinir tanpa mempertimbangkan kronologi awal.

Pihaknya telah juga telah berupaya mediasi terkait persoalan tersebut, namun menemui jalan buntu gegara ada permintaan biaya perawatan Rp280 juta dari keluarga korban.

"Kami komitmen membantu tapi tuntutan keluarga sudah sangat tidak proporsional, sehingga sejatinya diturunkan," jelasnya.

Baca juga: Dukungan Flobamora dan Pemkot untuk IPPM NTT Kota Sorong

Ia mengaku, sejak awal pihaknya tak niatan memicu konflik antar instansi, apalagi ke masyarakat sipil di Kota Sorong, namun berawal dari yang bersangkutan mengaku Brimob.

"Kejadian ini murni akibat dinamika dan kita menyayangkan kejadian ini tapi ada sebab maka terjadi seperti di Suprau," jelasnya.

Kronologi Korban

Sebelumnya, korban Mustaqim Sulle satu temannya kunjungi Suprau agar menikmati libur akhir pekan bersama telannya itu.

"Saat itu teman saya yang Brimob Sorong lebih dulu pulang, namun saat saya mau balik saya dipegang oleh oknum anggota TNI AL di Kelurahan Suprau," jelasnya.

Ia mengaku, saat itu dia diperiksa oknum TNI AL tersebut sembari memegang salah seorang pria di Pantai Suprau Sorong, tak lama kemudian dia digiring ke dekat pantai.

Setibanya di pantai, Mustaqim Sulle disuruh buka baju hingga diinjak di areal dadar oleh Kapten F yang juga seorang perwira di dalam satuan Pasmar 3 Sorong.

"Saya kaget awalnya teman Brimob tanya sepasang kekasih ada marahan, tiba-tiba setelah teman jalan saya dipegang oleh oknum anggota Marinir TNI AL," ucapnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Senin 11 November 2024, BMKG Saran Warga Perbanyak Minum Air

Mustaqim Sulle mengaku, sempat dipaksa oleh oknum anggota TNI AL sembari dapat perlakuan kekerasan agar mengakui dirinya sebagai seorang anggota saat di Suprau.

Seorang pemuda (sipil) yang dibawa oleh oknum TNI AL itu juga sempat dipukul dan ditanya, namun pemuda itu akui ada orang dekatnya juga bertugas sebagai anggota.

"Karena ngaku ada keluarga anggota, lima Marinir ini justru balik pukul saya sambil paksa ngaku anggota atau bukan," katanya.

Selama beberapa waktu diperiksa hingga mendapatkan tindak kekerasan, Mustaqim Sulle juga sempat diancam ditenggelamkan di laut hingga ancam dibawa ke Pasmar 3.

Merasa tidak berdaya, Mustaqim Sulle pun terpaksa meminta para anggota agar lebih baik langsung mengeksekusi (bunuh) dia.

Baca juga: Upacara Hari Pahlawan Nasional 2024, Pj Wali Kota Sorong Bacakan Amanat Mensos, Tekankan Keteladanan

Tak hanya itu, seluruh anggota TNI AL yang keroyok dirinya ikut menggeledah motor milik termasuk memaksa minta identitas secara paksa, namun korban tak bawa KTP.

"Saya pasrah dan minta lebih baik mereka bunuh saja, sebab dari awal saya sudah bilang saya sipil bukan anggota," ucapnya.

"Ada suara anggota TNI AL yang ancam ikat kaki saya dan buang di tengah laut."

Baca juga: Badan Pengurus IPPM Kota Sorong Dilantik, Membangun Semangat Baru dan Solidaritas di Tanah Malamoi

Beruntung, dalam posisi digebukin oknum TNI AL hingga mengalami luka lebam di muka, sejumlah anggota Brimob datang dan menyelamatkan korban ke markas.

Mendengar hal itu, Wakil Komandan PM Lantamal XIV Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto membenarkan adanya laporan terkait kasus pengeroyokan tersebut.

"Laporan sudah masuk tapi saat ini masih proses penyelidikan secara internal di PM Lantamal XIV," jelas Anton Sugiharto.

Baca juga: Pj Wali Kota Sorong Hadiri Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Ini Arahan Prabowo Subianto

Ia menjelaskan, sejak awal pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan visum di RS Angkatan Laut, dan mengambil keterangan.(tribunsorong.com/safwan ashari) 

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved