Berita Papua

Alumni Papua Lulusan Luar Negeri Gelar Reuni Akbar di Jayapura, Bahas Rumitnya Penyetaraan Ijazah

Reuni ini secara resmi dibuka oleh Bupati Jayapura Yunus Wonda yang menandai pembukaan dengan memukul tifa alat musik tradisional Papua. 

Dok. TRIBUNPAPUA.COM
REUNI AKBAR - Suasana reuni akbar alumni luar negeri orang asli Papua di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani, Kabupten Jayapura, pada Sabtu (12/4/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Puluhan alumni luar negeri yang merupakan orang asli Papua menggelar reuni akbar bertajuk "Dari Dunia ke Papua: Mewujudkan Potensi Global untuk Membangun Lokal". 

Acara ini berlangsung meriah di salah satu hotel di Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (12/4/2025).

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Dobonsolo April 2025, Hari Ini Tiba Baubau, Cek Sorong, Jayapura dan Serui

Reuni ini secara resmi dibuka oleh Bupati Jayapura Yunus Wonda yang menandai pembukaan dengan memukul tifa alat musik tradisional Papua. 

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga wadah strategis untuk membahas tantangan dan peluang alumni luar negeri dalam berkontribusi bagi pembangunan Papua.

Baca juga: Bupati Jayapura Tegas! Perintahkan Penutupan Penjualan Minuman Keras di Wilayahnya

Acara ini diinisiasi oleh Career Center Cahaya (3C), sebuah lembaga di bawah naungan Papua Hope Language Institute (PHLI). 

Koordinator 3C, Novia Rumbewas mengungkapkan, bahwa reuni ini dikemas dalam berbagai kegiatan produktif seperti workshop, seminar, hingga job fair.

"Kami bersyukur karena banyak mitra turut ambil bagian dalam job fair ini. Harapannya, para alumni bisa terkoneksi langsung dengan berbagai pihak dan menemukan peluang kerja yang sesuai," ujar Novia.

Namun di balik semangat itu, Novia juga menyoroti beragam tantangan yang dihadapi alumni luar negeri saat kembali ke Papua. 

Salah satu masalah krusial adalah rumitnya proses penyetaraan ijazah.

"Banyak dari kami yang sudah selesai studi dengan perjuangan luar biasa, tetapi ketika pulang, ijazah kami tidak bisa langsung digunakan, terutama di sektor pemerintahan. Proses penyetaraan sangat rumit," keluh Novia.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Rute Jayapura - Sorong Maret 2025: Ada KM Gunung Dempo dan KM Ciremai

Menurutnya, hal ini menyebabkan keresahan karena banyak alumni yang masih menganggur meskipun memiliki kompetensi global. 

"Sekolahnya susah, penyesuaian budaya juga sulit, lalu pulang tidak tahu harus mulai dari mana. Kami pulang dengan impian besar untuk membangun Papua," tambahnya.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Rute Sorong - Jayapura April 2025: 3, 10, 13, 14, 15 dan 24, Termurah Rp. 466.000

Novia berharap, DPR dan Majelis Rakyat Papua (MRP) bisa mendorong kebijakan khusus bagi alumni luar negeri asal Papua, mengingat Papua merupakan daerah Otonomi Khusus (Otsus). 

"Kami harap ijazah kami bisa langsung diakui tanpa harus melalui penyetaraan yang rumit. Ini bisa menjadi bagian dari kebijakan Otsus," tegasnya.

Reuni akbar ini menjadi momentum penting untuk menyatukan kembali potensi sumber daya manusia Papua yang berpendidikan global. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved