Kabar Papua Pegunungan

ASN Jayawijaya Protes Pemotongan TPP 30 Persen, Ancam Mogok Kerja

Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jayawijaya menggelar aksi spontan di halaman kantor Bupati Jayawijaya, Senin (27/4/2025). 

Dok. TRIBUNPAPUA.COM
AKSI SPONTAN ASN - Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jayawijaya menggelar aksi spontan di halaman kantor Bupati Jayawijaya, Senin (27/4/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar 30 persen yang dinilai memberatkan kesejahteraan mereka. 

TRIBUNSORONG.COM, JAYAWIJAYA - Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jayawijaya menggelar aksi spontan di halaman kantor Bupati Jayawijaya, Papua Pegunungan,  Senin (27/4/2025). 

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sebesar 30 persen yang dinilai memberatkan kesejahteraan mereka.

Baca juga: Sekda Maybrat Tegaskan Disiplin ASN, Hentikan Praktik Gaji Ilegal dan Atur Kepindahan Pegawai 

Aksi tersebut berlangsung sesaat setelah pelaksanaan apel pagi. 

Para ASN dengan tegas menyuarakan tuntutan utama mereka, yakni pembatalan kebijakan pemotongan TPP dan penyesuaian pembayaran sesuai peraturan yang berlaku.'

Baca juga: Era Digitalisasi Birokrasi, 36 ASN Dinas Perikanan dan Peternakan Maybrat Pelatihan e-Kinerja

Dalam orasinya, Agustinus Kossay salah satu perwakilan ASN menyampaikan bahwa seluruh ASN siap melakukan mogok kerja hingga ada respons jelas dari pihak berwenang.

"Kami menuntut pembatalan pemotongan TPP sebesar 30 persen. Ini menyangkut kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, dan kesejahteraan keluarga," tegas Agustinus.

Ia juga meminta pemerintah daerah segera memberikan penjelasan resmi terkait latar belakang dan dasar kebijakan kontroversial tersebut sebelum para ASN kembali menjalankan tugas.

Sejumlah ASN lain yang ikut dalam aksi juga menyerukan agar pemerintah daerah melakukan refocusing anggaran dengan memangkas pos kegiatan yang dinilai kurang prioritas, bukan dengan mengurangi hak pegawai.

"Kami berharap pemotongan dilakukan dari pos anggaran lain, bukan dari TPP. Pangkas saja kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting," ujar salah seorang ASN.

Baca juga: Dukung Pendidikan, Pemkab Jayawijaya Siapkan Beasiswa untuk Mahasiswa di Luar dan Dalam Papua

Tak hanya soal TPP, para ASN juga menyuarakan keluhan terkait kondisi geografis Jayawijaya yang ekstrem serta biaya hidup yang sangat tinggi. 

Mereka menekankan pentingnya kebijakan anggaran yang mempertimbangkan kondisi khusus wilayah tersebut.

"Kami berharap, ke depan, perencanaan anggaran daerah lebih sensitif terhadap realitas geografis dan kebutuhan hidup di Jayawijaya," pungkas mereka.

Baca juga: Warga Sentani Geger! Anggota DPRD Jayawijaya Berinisial NK Ditemukan Tewas di Hotel

Aksi spontan ini masih berlangsung menunggu tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved