Tahbisan Diakon
2 Frater Terima Tahbisan Diakon di Gereja St. Wenseslaus Klawuyuk Sorong, Ini Profil Lengkap Mereka
Gereja St. Wenseslaus Klawuyuk Remu Kota Sorong, menjadi saksi sejarah penting bagi umat Katolik Keuskupan Manokwari–Sorong.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Gereja St. Wenseslaus Klawuyuk Remu Kota Sorong, menjadi saksi sejarah penting bagi umat Katolik Keuskupan Manokwari–Sorong.
Pada hari Minggu, 25 Mei 2025, dua calon imam muda, Frater Esebidius Kambia dan Frater Charles Singpanki resmi menerima tahbisan diakon dalam perayaan Ekaristi yang meriah dan penuh khidmat.
Baca juga: Merawat Toleransi di Papua Barat Daya, Komisi Kateketik Keuskupan Manokwari-Sorong Bersihkan Masjid
Perayaan tahbisan ini dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Manokwari–Sorong Mgr Hilarion Datus Lega dengan puluhan imam dari Tim Pastoral Sorong, Aimas, dan Maybrat turut hadir sebagai konselebran.
Momen tahbisan ini bukan hanya perayaan iman, tetapi juga saat yang penuh haru dan syukur bagi keluarga kedua frater.
Baca juga: Keuskupan Manokwari-Sorong Tuan Ruma Indonesian Youth Day Tahun 2027
Keluarga Frater Charles datang jauh-jauh dari Pegunungan Bintang, Oksibil termasuk kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia untuk menyaksikan anak bungsu dari delapan bersaudara itu menerima rahmat tahbisan.
Sementara itu, keluarga Frater Esebidius hadir dari Babo dengan wajah bahagia dan penuh rasa bangga, mengiringi anak kedua dari enam bersaudara mereka menapaki tahapan penting dalam hidup panggilannya.
Pesan Mendalam dari Uskup
Dalam homilinya, Mgr Hilarion Datus Lega menekankan peran vital seorang diakon dalam kehidupan Gereja.
Ia mengingatkan bahwa pelayan Tuhan harus senantiasa melekat pada Kristus, Sang Pelayan Agung, dan bersedia dibimbing oleh Roh Kudus.
“Dalam jemaat perdana, para rasul memilih diakon bukan untuk bersaing, melainkan untuk setia pada bimbingan Roh Kudus,” ujar Uskup.
Baca juga: 21 Tahun YPPK di Keuskupan Manokwari-Sorong, Konsisten Kelola Kualitas Mutu Pendidikan
Ia melanjutkan, Pelayan Tuhan harus memberikan yang terbaik dan menjadi teladan bagi umat yang dilayani.
Uskup juga menyoroti pentingnya kerendahan hati dan semangat pengabdian sebagai ciri khas seorang diakon.
“Pelayan memiliki pemimpin dan pedoman, namun yang lebih penting adalah mengabdi—kepada dua tuan: Tuhan dan sesama manusia,” katanya.
Baca juga: Peringatan 100 Tahun Kiprah WKRI, Wanita Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong Gelar Donor Darah
Ia menutup homili dengan ajakan kepada seluruh umat untuk melihat kehadiran Roh Kudus dalam proses pemilihan para pelayan Tuhan, termasuk dalam diri Fr. Esebidius dan Fr. Charles.
Profil Singkat Diakon Esebidius Kambia
Fr. Esebidius Kambia lahir di Babo, Teluk Bintuni, pada 24 Maret 1995.
Ia adalah anak kedua dari enam bersaudara, buah kasih dari pasangan Benedictus Kambia dan Lusia Manusama.
Kota Sorong
Diakon
Keuskupan Manokwari-Sorong
Mgr Hilarion Datus Lega
Katolik
Sorong
Aimas
Maybrat
Pegunungan Bintang
Kasus Pencurian Pinang Picu 2 Kelompok Warga di Kota Sorong Saling Serang |
![]() |
---|
AZKO Resmikan Toko ke-250 di Kota Sorong, Tonggak Ekspansi Nasional dari Sabang sampai Merauke |
![]() |
---|
"Millennial Movement" Tongkrongan di Hotel untuk Kawula Muda Kota Sorong |
![]() |
---|
Warga Jadi Korban Palak dan Penganiayaan di Pelabuan Feri Kota Sorong, Begini Kronologisnya |
![]() |
---|
Spanduk Bertulis Puskesmas Sorong Barat Tutup Viral, Begini Respons Kadinkes Kota Sorong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.