Tahbisan Diakon
2 Frater Terima Tahbisan Diakon di Gereja St. Wenseslaus Klawuyuk Sorong, Ini Profil Lengkap Mereka
Gereja St. Wenseslaus Klawuyuk Remu Kota Sorong, menjadi saksi sejarah penting bagi umat Katolik Keuskupan Manokwari–Sorong.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Petrus Bolly Lamak
Panggilan imamatnya mulai tumbuh sejak masa kecilnya di SD YPPK St. Andreas Aroba.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan hingga tingkat tinggi di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) “Fajar Timur” Abepura, Jayapura, dan menyelesaikan studinya pada tahun 2025.
Perjalanan formasinya ditandai oleh semangat pelayanan yang konsisten, mulai dari masa orientasi rohani, pastoral, hingga karya lapangan, yang dijalaninya dengan penuh kesetiaan dan pengabdian.
Baca juga: Keuskupan Manokwari - Sorong Bebaskan SPP bagi Siswa Pengungsi Maybrat
Motto tahbisan diakonatnya diambil dari 1 Yohanes 4:8, “Sebab, Allah adalah kasih.”
Ia menekankan bahwa kasih Allah menjadi dasar utama dalam seluruh karya pelayanannya.
“Tindakan mengasihi sesama adalah wujud nyata dari partisipasi kita dalam karya keselamatan Allah di dunia,” ungkapnya.
Baca juga: Pemuka Masyarakat dan Pemuda Senopi Tambrauw Curhat ke Pengurus YPPK Keuskupan Manokwari-Sorong
Profil Singkat Diakon Charles Singpanki
Fr. Charles Singpanki lahir di Kabiding, Pegunungan Bintang, pada 11 April 1992.
Ia merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara, putra dari pasangan Yan Singpanki dan Yustina Uropmabin.
Pendidikan dasarnya ditempuh di Oksibil, kemudian dilanjutkan ke Jayapura.
Ia menuntaskan pembinaan rohani dan akademik di STFT “Fajar Timur” Jayapura hingga jenjang Magister Teologi Pastoral, yang dirampungkannya pada tahun 2025.
Baca juga: Duta Besar Vatikan Mgr Piero Pioppo Tiba di Sorong, Disambut Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong
Motto tahbisan diakonatnya diambil dari Roma 10:11, “Barangsiapa percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
Motto ini merefleksikan perjalanan batinnya yang penuh tantangan, khususnya soal kepercayaan diri dan kemampuan bersosialisasi di masa kecilnya.
Baca juga: Keuskupan Manokwari-Sorong Usulkan 5 Orang Calon Anggota MRPBD dari Unsur Agama Katolik
Namun berkat dukungan para pembina, guru, dan sahabat, ia mampu bangkit dan mantap melangkah sebagai pelayan Sabda Allah.
“Jangan malu atau takut menjadi pelayan Sabda Allah.
Roh Kudus senantiasa memberi kekuatan dan kemudahan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pelayanan Jalan Hidup
Kota Sorong
Diakon
Keuskupan Manokwari-Sorong
Mgr Hilarion Datus Lega
Katolik
Sorong
Aimas
Maybrat
Pegunungan Bintang
Kasus Pencurian Pinang Picu 2 Kelompok Warga di Kota Sorong Saling Serang |
![]() |
---|
AZKO Resmikan Toko ke-250 di Kota Sorong, Tonggak Ekspansi Nasional dari Sabang sampai Merauke |
![]() |
---|
"Millennial Movement" Tongkrongan di Hotel untuk Kawula Muda Kota Sorong |
![]() |
---|
Warga Jadi Korban Palak dan Penganiayaan di Pelabuan Feri Kota Sorong, Begini Kronologisnya |
![]() |
---|
Spanduk Bertulis Puskesmas Sorong Barat Tutup Viral, Begini Respons Kadinkes Kota Sorong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.