Migas
Sorong Daerah Penghasil Gas tapi Belum Ada SPBE, Menteri ESDM Bahlil: Lucu
Ia menyoroti pentingnya optimalisasi produksi migas dari sumur-sumur eksisting sekaligus mendorong percepatan eksplorasi di wilayah tersebut.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau fasilitas Petrogas (Basin) Ltd di Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025).
Ia menyoroti pentingnya optimalisasi produksi migas dari sumur-sumur eksisting sekaligus mendorong percepatan eksplorasi di wilayah tersebut.
“Kami melihat gas dari sumur-sumur yang sudah lama ini masih terus berjalan. Insyaallah ada beberapa sumur yang pada 2026 akan ditingkatkan produksinya,” ujar Bahlil.
Baca juga: Ada 5 IUP Nikel di Raja Ampat, Bahlil: Hanya PT. Gag yang Beroperasi pada 2025
Ia juga menyinggung target lifting nasional yang tercantum dalam APBN 2025 sebesar 605.000 barel per hari.
Target tersebut optimistis dapat dicapai melalui dukungan dari wilayah-wilayah penghasil migas seperti Sorong.
Baca juga: Ramai Tagar SaveRajaAmpat, Senator Asal Papua Barat Daya Nilai Kunjungan Menteri ESDM Salah Sasaran
Selain itu, Bahlil menilai, distribusi gas elpiji masih belum maksimal karena sebagai daerah penghasil tetapi belum ada stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE).
“Lucu, di sini (Sorong) belum ada pabrik buat isi tabung gas. Jadi gasnya dari dibawa ke Surabaya, baru dibawa lagi ke Sorong. Ini membuat harga menjadi tidak efisien,” katanya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintah akan membangun SPBE di Sorong agar proses distribusi elpiji lebih efisien dan bisa menekan harga.
Ia juga mendorong agar pengusaha lokal diberi kesempatan mengelola SPBE tersebut.
Baca juga: Hormati Adat, SKK Migas-Pertamina EP Papua Gelar Upacara di Area Sumur BIT-001 Klamono Sorong
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga mendorong pemerintah daerah agar segera mengajukan permohonan agar Papua Barat Daya menjadi wilayah yang mendapatkan alokasi subsidi elpiji, mengingat saat ini belum tersedia di Papua, Maluku, dan Sulawesi Tenggara.
Terkait eksplorasi migas, Bahlil menyebutkan bahwa Petrogas bersama Pertamina saat ini tengah melakukan eksplorasi tambahan di darat dan laut.
Baca juga: Cegah Emisi Gas Rumah Kaca, Pemerintah Pusat Dorong Program FOLU Net Sink 2030 di Sorong
Meski eksplorasi laut membutuhkan investasi lebih besar, ia menegaskan pemerintah siap memberi insentif dan kemudahan perizinan demi mendorong peningkatan produksi nasional.
“Ada enam sampai tujuh sumur tambahan yang sedang dikembangkan. Pemerintah siap memberikan insentif dan dukungan dari sisi ekonomi maupun regulasi,” kata Bahlil. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Pemkab Tunda Pembayaran BLT Migas, Begini Kata Kabag Hukum Setda Kabupaten Sorong |
![]() |
---|
Dorong Ekonomi Lokal, SKK Migas Sosialisasikan Platform Digital untuk Pengadaan Barang dan Jasa |
![]() |
---|
DBH Migas Ditransfer ke Rekening Penerima, Ini Peran Pemkab Sorong dalam Penyaluran |
![]() |
---|
Pertamina EP dan RH Petrogas Komitmen Lakukan Eksplorasi Migas di Papua Barat Daya |
![]() |
---|
Hormati Adat, SKK Migas-Pertamina EP Papua Gelar Upacara di Area Sumur BIT-001 Klamono Sorong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.