Banjir di Sorong Selatan

3 Titik Jalan ke Sorong Selatan dan Maybrat Rawan Banjir, Pengendara Tunggu Surut hingga Jasa Pikul

Hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (14/6/2025) mengakibatkan banjir parah di titik-titik tersebut sehingga arus lalu lintas menjadi lumpuh.

Penulis: Astri | Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
JALAN KEBANJIRAN - Ruas jalan di Kampung Klafri, Distrik Salkma, Sorong Selatan, Papua Barat Daya kebanjiran, Sabtu (14/6/2025). Kondisi ini membuat arus lalu lintas dari Sorong menuju Maybrat dan Sorong Selatan maupun sebaliknya lumpuh. Warga membuka jasa angkut penyeberangan motor (kanan). 

TRIBUNSORON.COM, TEMINABUAN - Tiga titik ruas jalan yang merupakan akses utama dari Sorong menuju Maybrat dan Sorong Selatan maupun sebaliknya menjadi langganan banjir.

Lokasinya di Kampung Wen, Distrik Sawiat, serta Kampung Klamit dan Klafri di Distrik Salkma, Sorong Selatan, Papua Barat Daya.

Baca juga: Sekda Maybrat Tinjau Lokasi Banjir di Aifat Utara, Basah Kuyup Demi Warga

Hujan deras yang mengguyur pada Sabtu (14/6/2025) mengakibatkan banjir parah di titik-titik tersebut sehingga arus lalu lintas menjadi lumpuh.

"Setiap musim hujan apalagi hujan deras pasti begini, tidak ada jalan alternatif lain. Jadi menunggu surut saja,” ujar Kalak, seorang pengendara kepada TribunSorong.com.

Baca juga: DPRK Apresiasi Respons Cepat Pemkab Maybrat Tangani Banjir di Ayawasi Timur

Sejak pagi sampai siang, pengguna jalan masih berhenti dan menunggu air surut. 

Seorang pengemudi mobil yang berada di lokasi, ketinggian air membuat kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas. 

“Banjir hanya bisa dilewati oleh truk dan beberapa mobil. Avanza (minibus) dan motor masih belum bisa lewat,” ujar Abraham.

Derek Monsafe, pengendara yang hendak pulang dari Sorong menuju Maybrat juga terpaksa menunggu air surut.

Ia menyebut ketinggian banjir yang menggenangi jalan sekitar satu meter.

“Saya dari Maybrat ke Sorong masih aman, paginya saya mau kembali jalan sudah tidak bisa dilewati,” ucapnya.

Dampak banjir tidak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga beberapa mata pencaharian masyarakat sekitar. 

Baca juga: DAFTAR Korban Hilang dan Luka-luka Akibat Banjir Bandang di Pegunungan Arfak Papua Barat

Satu di antaranya lumpuhnya aktivitas jual beli di Pasar Distrik Salkma.

Masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah penanganan terhadap banjir tersebut agat tidak menghambat matapencahatian masyatakat di wilayah itu. 

Jasa pikul motor

Banjir yang menggenangi jalan dimanfaatkan warga sekitar membuka jasa penyeberangan sepeda motor.

Mereka menggunakan kayu buat memikul motor agar bisa menyeberang dengan tarif Rp50.000.

“Saya pakai motor matik sehingga tidak bisa lewat, sehingga pakai tukang pikul. Ada dua titik yang tidak bisa dilewati, jadi saya bayar totalnya Rp100 ribu,” ujar Derek. (tribunsorong.com/astri)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved