Penipuan Berkedok Investasi

Penipuan Berkedok Tanam Modal Usaha Perdaya Puluhan Warga Sorong, Kerugian hingga Ratusan Juta

Kasus penipuan berkedok investasi memperdayai setidaknya lebih dari 10 orang di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

|
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TANGKAPAN LAYAR FACEBOOK
PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI - Display pamflet aneka produk usaha milik pasangan suami istri (pasutri) AK dan EKK, warga SP 1, Kelurahan Klawalu, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Viralnya produk ini dimanfaatkan pasutri tersebut buat menggaet orang agar berinvestasi menanamkan modal disertai iming-iming bagi hasil dalam jumlah besar, namun belakangan hanya modus karena uang mereka tidak kembali. Sejumlah korban disebut telah membuat laporan ke polisi, Selasa (17/6/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Kasus penipuan berkedok investasi memperdayai setidaknya lebih dari 10 orang di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Aksi pelaku yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) Ali Kurniawan (AK) dan Eka Khusnul Khotimah (EKK) ini mengakibatkan para korban merugi puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Baca juga: Penipuan Online Jaringan Scamming Internasional Perdaya Warga Sorong Selatan, Polisi Bekuk 2 Pelaku

Pelaku merupakan warga SP 1, Kelurahan Klawalu, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong.

"Awalnya (pelaku, red) ajak kerja sama tanam modal di usaha buah milik mereka. Setiap minggu dibagi hasil, misalnya investasi Rp5 juta, tiap minggu dapat Rp600 ribu. Awalnya lancar, tapi makin lama mulai tidak jelas," ujar Fellesya Glory, seorang korban kepada TribunSorong.com, Selasa (17/6/2025).

Pasangan pelaku, lanjutnya, memiliki usaha smoothies, alpukat, dan mangga yang cukup viral di kawasan SP 2. 

Baca juga: Viral! Pasutri di Sorong jadi Korban Hipnotis saat Hendak ke RSUD, Perhiasan dan Uang Melayang

Hal ini membuat banyak warga tergiur ikut menanam modal karena melihat tempat usaha mereka ramai dan bahkan disebut sudah memiliki rumah toko (ruko) sendiri.

Belakangan diketahui bahwa ruko yang digunakan hanyalah sewa.

Menurut Fellesya, beberapa orang mengaku seperti "terhipnotis" saat menyerahkan uang.

"Dia itu kayak pakai penglaris atau ilmu pengasihan. Bahkan ada karyawannya yang bilang tidak tahu apa-apa, seakan-akan juga kena hipnotis," katanya.

Baca juga: Warga Sorong jadi Korban Penipuan Jual Beli Motor via Facebook, Polisi Cokok Pelaku di Palu

Para korban lainya mengaku ikut menanam modal tanpa sepengetahuan suami karena tergiur iming-iming keuntungan besar.

Ada yang ambil uang dari tabungan nikah, bayar sekolah anak, bahkan pinjaman koperasi.

Fellesya menjelaskan, selain skema bagi hasil dari pembelian buah dalam jumlah besar, pelaku juga menjalankan modus pinjaman berbunga. 

Beberapa korban dijanjikan keuntungan hingga 12 persen per pekan dari modal yang ditanam.

"Saya pernah transfer Rp30 juta ke dia, katanya untuk beli buah, ternyata uang itu digunakan buat bayar korban lainnya. Saya sendiri sempat terima Rp35 juta, tapi sebenarnya itu uang dari korban baru," ujar Fellesya.

Lanjutnya, para korban mulai curiga saat janji pembayaran tidak kunjung dipenuhi.

Baca juga: Alasan Polisi Tahan 11 Warga Kabupaten Sorong yang Berimbas Pemalangan Perusahaan Kelapa Sawit

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved