Demo SPMB dan Sekolah Gratis

Didemo soal SPMB dan Program Sekolah Gratis , Begini Penegasan Wali Kota Sorong Septinus Lobat

Program ini ditujukan buat meringankan beban masyarakat, terutama keluarga kurang mampu, dengan menggratiskan biaya sekolah.

Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ISMAIL SALEH
RESPONS AKSI - Wali Kota Sorong Septinus Lobat didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Yuliana Kirihio menyampaikan hasil audiensi dengan perwakilan pengunjuk rasa yang memprotes SPMB dan program Sekolah Gratis di kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (30/6/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Wali Kota Sorong Septinus Lobat menyampaikan tanggapan usai beraudiensi dengan pengunjuk rasa yang memprotes Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025/2026 dan program Sekolah Gratis, Senin (30/6/2025).

Audiensi berlangsung tertutup di ruang rapat kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Warga Demo di Kantor Wali Kota Sorong, Protes SPMB dan Program Sekolah Gratis

Septinus Lobat mengatakan, pihaknya menerima aspirasi masyarakat yang menyuarakan keresahan terkait proses SPMB di SMP Negeri 6, SMA Negeri 3, serta beberapa sekolah lainnya.

“Ini dinamika. Kami berterima kasih karena teman-teman dari mahasiswa bersama orang tua murid sudah datang menyampaikan aspirasi. Ini wajar, dan menjadi masukan bagi kami,” ujarnya.

Baca juga: Dukung Sekolah Gratis di Papua Barat Daya: Robert: Bangun Manusia Dulu, Gedung Akan Hidup Sendiri

Ia menambahkan, masyarakat Kota Sorong pada umumnya berasumsi sekolah negeri bersifat gratis, seiring kebijakan pemkot yang diberlakukan untuk SD-SMA.

Program ini ditujukan buat meringankan beban masyarakat, terutama keluarga kurang mampu, dengan menggratiskan biaya sekolah di institusi yang terjangkau secara ekonomi.

“Program sedang berjalan. Sekolah negeri kami gratiskan, termasuk swasta yang bukan kategori sekolah elite seperti Averos atau Golden Gate,” kata Septinus Lobat.

Terkait peserta didik yang tidak diterima di sekolah negeri, ia menegaskan, pihaknya akan menunggu laporan data resmi dari para kepala sekolah melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong.

Apabila daya tampung sekolah negeri sudah penuh, ada dua solusinya yang bisa ditempuh.

"Pertama, kami arahkan siswa ke sekolah swasta yang tetap kami gratiskan. Kedua, kalau jumlahnya signifikan, kami bisa buka sekolah baru, baik SMP maupun SMA,” ucap Septinus Lobat.

Baca juga: Sekolah Swasta Sepi Pendaftar, Hanya 3 Siswa Daftar di SD YPK Syaloom Kota Sorong

Wali kota menekankan, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, sehingga perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar program Sekolah Gratis bisa berjalan maksimal.

Aksi unjuk rasa yang terjadi adalah bentuk dukungan masyarakat dalam menyambut program pendidikan gratis.

“Justru karena program ini belum pernah ada sebelumnya, masyarakat merasa senang dan ingin memastikan anak-anak mereka mendapat hak yang sama,” ucapnya.

Baca juga: Skema Anggaran dari Pemprov Papua Barat Daya untuk Program Sekolah Gratis Kabupaten/Kota

Wali Kota mengajak masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan bersama-sama mengawal program pendidikan gratis agar berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

“Ini program yang butuh keberanian, tapi demi masyarakat, kami jalankan. Ini didukung oleh bapak Gubernur Papua Barat Daya. Tujuannya jelas, agar semua anak di Kota Sorong bisa sekolah gratis tanpa terkendala biaya,” ucap Septinus Lobat. (tribunsorong.com/ismail saleh)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved