Perlindungan Perempuan dan Anak
Suku Besar IMEKKO Sorong Selatan Tolak Perkawinan Anak, Adat Harus Turut Melindungi
Suku Besar IMEKKO (Inanwatan, Metemani, Kais, dan Kokoda), Sorong Selatan mendukung Deklarasi Komitmen Bersatu Lawan Perkawinan Anak.
Penulis: Ismail Saleh | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Suku Besar IMEKKO (Inanwatan, Metemani, Kais, dan Kokoda), Sorong Selatan mendukung Deklarasi Komitmen Bersatu Lawan Perkawinan Anak.
Acara berlangsung di Kampung Maibo, Distrik Klalin, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Senin (30/6/2025).
“Kami dari Suku Besar IMEKKO mendukung 100 persen upaya ini, karena bukan sekadar program pemerintah tetapi tanggung jawab adat,” ujarnya Kepala Suku Besar IMEKKO Marthen Nebore.
Baca juga: Kemenag Sorong dan INKLUSI Gelar Workshop Cegah Perkawinan Anak
Ia menambahkan, adat sejatinya tidak membenarkan praktik perkawinan di usia dini, sebaliknya harus menjadi penjaga dan pelindung masa depan anak-anak.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pihaknya menyerahkan secara simbolis naskah pernyataan dukungan kepada Kepala Kampung Maibo dan Lurah Warmon.
Baca juga: Fatayat NU Sorong Gelar Ngaji Budaya, Angkat Isu Pencegahan Perkawinan Anak
Ini sebagai wujud bahwa nilai-nilai perlindungan anak yang dijunjung tinggi oleh adat harus diteruskan dalam kebijakan dan tindakan di tingkat kampung dan kelurahan.
Marthen juga menekankan bahwa dampak negatif dari pernikahan usia dini tidak hanya dirasakan oleh anak perempuan saja, tetapi akan memengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
"Saya mengajak seluruh masyarakat adat IMEKKO agar mematuhi batas usia pernikahan sesuai ketentuan pemerintah dan mendorong pendidikan serta kesejahteraan anak," katanya.
Wakil Bupati Sorong Sutejo yang turut hadir dalam deklrasi mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan pemangku adat sangat penting dalam menekan angka perkawinan anak.
Kolaborasi antara masyarakat adat, organisasi sipil, dan pemerintah daerah terus diperkuat guna mendorong kesadaran kolektif dan perubahan nyata di tengah masyarakat.
“Perempuan yang menikah terlalu muda tidak siap secara fisik dan mental. Ini harus kita cegah bersama,” kata Sutejo.
Baca juga: Warga Papua Barat Daya Diajak Laporkan Kekerasan Perempuan dan Anak Lewat SAPA 129
Deklarasi Komitmen Bersatu Lawan Perkawinan Anak merupakan bagian dari Program INKLUSI yang telah berjalan selama dua tahun di Kabupaten Sorong.
Program ini fokus utama pada pencegahan perkawinan anak dan perlindungan kelompok rentan. (tribunsorong.com/ismail saleh)
Tindak Lanjuti Usulan DOB Kabupaten Imekko, Wabup Sorong Selatan dan Tim ke Dirjen Otda Kemendagri |
![]() |
---|
Usulan DOB di Sorong Selatan, Kepala Suku Imekko: Jawab Tantangan Pembangunan Tanah Papua |
![]() |
---|
3 Distrik Baru Akan Dibentuk Menuju DOB Imekko, Wabup: Ini Murni Suara Rakyat |
![]() |
---|
Menuju DOB Imekko, Adat Jadi Landasan Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.