Pinjaman Daring
Fintech Lending Days 2025 Kota Sorong, AFPI Perluas Literasi dan Akses Pembiayaan di Indonesia Timur
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar Fintech Lending Days (FLD) 2025 Kota Sorong, Papua Barat Daya pada 9-10 Juli 2025.
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar Fintech Lending Days (FLD) 2025 di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada 9-10 Juli 2025.
Acara yang didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mengusung tema “Menggerakkan Ekonomi Lokal: Sinergi UMKM di Indonesia Timur Bersama Pindar”.
FLD Sorong 2025 berfokus pada peningkatan literasi dan edukasi ke masyarakat serta pengenalan pendanaan digital yang aman dan produktif bagi pelaku UMKM.
Baca juga: Warga Papua Barat Daya Jangan Salah Pilih Pindar vs Pinjol, Simak Penjelasan AFPI dan OJK
Lebih dari 25 pelaku UMKM lokal dan 31 platform Pindar dan ekosistemnya ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan dengan tagline #PINDARSAMPAIUJUNGTIMUR ini.
Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar mengatakan, Fintech Lending Days 2025 hadir sebagai bentuk komitmen mendekatkan layanan pendanaan digital berbasis teknologi atau Pindar kepada masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia.
"Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih merata serta membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM,” ujar Entjik dalam sambutannya.
Baca juga: Hati-hati Terjerat Pinjol Ilegal, KrediOne Ajak Masyarakat Papua Barat Daya Melek Literasi Keuangan
Data OJK mencatat, penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59 persen dari total penyaluran nasional per Desember 2024.
Kepala Direktorat Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi OJK Indra menyebut, Fintech Lending Days 2025 sebagai katalis dalam upaya perluasan inklusi keuangan, khususnya dalam mendorong pembiayaan produktif di Indonesia Timur.
“Pengembangan UMKM Indonesia harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan banyak komponen stakeholders, antara lain pelaku Pindar, kelompok usaha UMKM, IWAPI, media massa, serta lembaga jasa keuangan seperti Bank Umum, BPD, dan BPR setempat,” ujar Indra.
Selain memperkenalkan layanan pindar melalui sesi pameran dan talk show, FLD 2025 juga secara aktif menjaring aspirasi pelaku usaha lokal melalui kegiatan UMKM Visit.
Baca juga: Marak Investasi dan Pinjol Ilegal, OJK Ajak Warga Papua Barat Daya Melek Literasi Keuangan Digital
Dalam agenda ini, AFPI bersama sejumlah platform Pindar mengunjungi dua UMKM berbasis industri rumahan di Sorong untuk mendengar langsung tantangan dan kebutuhan mereka terkait akses pembiayaan.
Dari sisi penyelenggara layanan pindar, UMKM Visit juga menjadi sarana untuk menjelaskan secara langsung bagaimana layanan Pindar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha mikro.
Interaksi dua arah ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan informasi sekaligus membuka peluang kerja sama yang lebih konkret antara pelaku usaha lokal dan penyedia layanan.
Apresiasi Gubernur Papua Barat Daya
Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Elisa Kambu mengapresiasi FLD 2025 yang berfokus mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
Menurutnya, langkah AFPI sebagai asosiasi yang pertama hadir di Papua Barat Daya, merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara pelaku usaha untuk mendukung inklusi keuangan di daerah.
“Kami di Papua Barat Daya percaya bahwa literasi dan inklusi keuangan bukan hanya tentang pemahaman, tetapi tentang pemberdayaan," kata Elisa.
Pemerintah provinsi, lanjutnya, mendukung kehadiran Pindar sebagai alternatif pembiayaan yang aman serta bertanggung jawab.
"Solusi seperti ini diharapkan terus berkembang untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)," kata Elisa.
Perluas literasi keuangan
FLD 2025 tidak hanya berfokus pada perluasan pemahaman terhadap layanan pindar, tetapi juga menjadikan edukasi finansial bagi masyarakat sebagai prioritas utama.
Sejalan dengan visi AFPI untuk memperluas literasi keuangan di Indonesia, FLD juga memberikan berbagai sesi edukatif yang dikemas dengan interaktif dan menghadirkan ahli-ahli dari bidang keuangan, regulator, serta institusi pendidikan.
AFPI bekerja sama dengan Universitas Victory Sorong dalam program AFPI Goes to Campus yang diikuti 150 mahasiswa.
Baca juga: KrediOne, Solusi Pinjaman Digital Legal dan Cepat di Sorong Papua Barat Daya
Program bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman praktis mengenai pengelolaan keuangan yang produktif serta pentingnya mengenali perbedaan antara layanan Pindar berizin dari pinjaman online (Pinjol) ilegal.
Ketua Umum AFPI Entjik berharap FLD 2025 dapat menjadi wadah dialog yang mempertemukan regulator, pemerintah daerah, dan asosiasi dalam membahas pemanfaatan layanan keuangan digital yang aman dan produktif.
“Ke depannya, kami harapkan FLD bisa terus menjadi ruang bersama untuk memperkuat literasi finansial, memperluas inklusi keuangan, serta mendorong pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan,” kata Entjik.
Baca juga: BI Papua Barat Resmikan Green House dan Digital Farming Perdana di Tanah Papua
Sebagai penutup rangkaian FLD di Papua, AFPI menggelar Pindar Berbagi: Membangun Masa Depan Pendidikan di Timur Indonesia di Raja Ampat pada 11 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan kontribusi nyata industri Pindar bagi masyarakat dan lingkungan di wilayah timur Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, platform Pindar memberikan donasi kebutuhan belajar kepada sekolah di Desa Suwanderek, Raja Ampat.
Fintech Lending Days 2025 di Sorong merupakan edisi kelima sejak digelar pada 2021 di berbagai kota Indonesia seperti Bali, Malang, Makassar, Yogyakarta, dan Medan.
Pada edisi tahun ini, FLD turut didukung oleh Kredit Pintar dan Indodana Fintech.
Tentang AFPI
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) merupakan organisasi yang mewadahi pelaku usaha Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau Pindar di Indonesia.
AFPI ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai asosiasi resmi Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) di Indonesia berdasarkan surat No. S-5/D.05/2019.
Baca juga: Papua Barat Daya Permudah Izin Investasi untuk Dorong Ekonomi Daerah
Anggota AFPI terbagi dalam 3 klaster pendanaan, yaitu produktif, multiguna, dan syariah.
AFPI dibentuk dari kesadaran diperlukannya perlindungan bagi para pengguna layanan fintech lending, baik peminjam maupun pemberi pinjaman.
AFPI memiliki portal Pengaduan JENDELA yang dapat diakses dengan menghubungi call center di 150505 (bebas pulsa) di jam kerja, Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB, juga melalui email di pengaduan@afpi.or.id dan website www.afpi.or.id. (*tribunsorong.com)
Pindar
pinjol
AFPI
OJK
Gubernur Papua Barat Daya
Elisa Kambu
Kota Sorong
UMKM
keuangan
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia
Anggota DPD RI Mamberob: UMKM Tulang Punggung Ekonomi, KUR Perlu Dorongan Serius |
![]() |
---|
Papua Barat Daya Genjot Ekspor Non-Migas, Fokus pada Produk Laut dan UMKM |
![]() |
---|
Cara Buka Rekening Bank BNI untuk Pencairan Bantuan Subsidi Upah Juni 2025, KTP Wajib Ada |
![]() |
---|
Menteri UMKM Maman Abdurahman Ekspos Program dan Tantangan dalam Summit Mata Lokal Fest 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.